CIREBON- KPU Jawa Barat menetapkan tiga lokasi debat kandidat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Yakni Kabupaten Bogor, Kota Bandung, dan Kabupaten Cirebon.
Ketua KPU Jawa Barat Ummi Wahyuni mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus pada tahapan kampanye, di mana salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah debat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar.
Dan, Kabupaten Cirebon menjadi salah satu tempat yang akan dijadikan lokasi debat kandidat. Untuk tempat debat cagub dan cawagub sudah ditentukan yakni Kabupaten Bogor, Kota Bandung, dan Kabupaten Cirebon. Menurut Ummi Wahyuni, dipilihanya Cirebon lantaran mewakili wilayah pantura. Terlebih pemilih terbanyak berada di wilayah ini.
“Debat untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar rencananya akan dilaksanakan sebanyak 3 kali. Salah satu tempat debat kandidat ada di Kabupaten Cirebon," kata Ummi Wahyuni usai menghadiri launching podcast KPU Kabupaten Cirebon, Selasa 8 Oktober 2024.
BACA JUGA:Perempuan Indonesia Raya Kompak Dukung Paslon Dirahmati
Masih kata Ummi Wahyuni, debat kandidat akan dilaksanakan pada tanggal 11, 17 dan 23 November 2024. Namun, kapan waktu pelaksanaan di Cirebon, belum bisa dipastikan. Sebab, sampai saat ini pihaknya masih melakukan persiapan menghadapi debat kandidat tersebut.
“Besok (hari ini, red) baru akan dibahas dengan tim perumus, sedangkan untuk tim perumus sudah ditetapkan sebelumnya. Tim perumus ini terdiri dari kalangan akademisi, profesional dan tokoh masyarakat," terangnya.
Di pilkada ini, lanjut Ummi, pihaknya optimis angka partisipasi pemilih akan naik dari pilkada sebelumnya. 2018 lalu di Pilkada Jabar, angka partisipasi masyarakat sebesar 74 persen, sedangkan angka partisipasi pada Pemilu 2024 tingkat Jabar tercatat 82 persen.
“KPU akan merangkul dan bersinergi dengan seluruh stakeholder yang ada di 27 kabupaten dan kota. Karena kerja pemilu bukan hanya kerja tahapan saja, namun ada penyampaian informasi dan kedekatan stakeholder sangat diperlukan," paparnya.
BACA JUGA:PKL Padati Hutan Kota, DLH Desak Penertiban
Ia menambahkan, pihaknya sudah meminta kepada KPU kabupaten dan kota melakukan sinergitas dengan seluruh stakeholder yang ada di wilayah masing-masing, sebagai bentuk ikhtiar dalam meningkatkan tingkat partisipasi dengan memberikan pelayanan terbaik, khususnya kepada masyarakat pada ajang Pilkada Serentak 2024.
“Kalau target harus naik, karena saat ini ada trend kenaikan. Pada Pemilu 2019 tingkat partisipasi sekitar 79 persen dan pada Pemilu 2024 mengalami kenaikan menjadi 82 persen. Begitu juga dengan Pilkada 2018 tingkat pertisipasi sekitar 74 persen dan target pada Pilkada 2024 ini minimal kenaikan 2-3 persen," pungkasnya. (sam)