CIREBON- Sikap kasar Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistio terhadap Ketua KONI Kota Cirebon Wati Musilawati jadi viral dan sampai ke telinga Ketua Law FIRM Jagratara Merah Putih, Brigjen Pol (P) ADV Drs Siswandi. Dia siap mendampingi Wati dan jajaran pengurus KONI Kota Cirebon dalam menempuh jalur hukum.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan melalui pesan WhatsApp, Siswandi menyayangkan sikap arogansi yang dilakukan Ketua DPRD Kota Cirebon. Sebagai wakil rakyat, kata Siswandi, seyogianya Andrie menempuh upaya-upaya prosedural, bukan main tunjuk di depan publik.
“Sangat disayangkan sikap arogansi Ketua DPRD Kota Cirebon yang menimbulkan konflik dari adu mulut hingga hampir terjadi adu fisik. Seharusnya sebagai wakil rakyat, menunjukkan sikap yang beretika dengan menempuh jalur yang prosedural," ungkap mantan Kapolresta Cirebon itu.
Ia kembali menegaskan bahwa Law FIRM Jagratara Merah Putih siap mendampingi Ketua KONI Kota Cirebon dan jajarannya dalam menempuh jalur hukum agar tidak lagi terulang kejadian yang seperti ini lagi. “Karena ini menyangkut harga diri KONI sebagai organisasi," tandas Siswandi.
BACA JUGA:KONI: Ketua DPRD Kota Cirebon Arogan
Sementara itu, Partai Golkar yang memberi mandat kepada Andrie Sulistyo sebagai Ketua DPRD Kota Cirebon, diminta mencabut mandat tersebut. “Saudara Andri Sulistyo tidak layak pimpin lembaga legislatif,” tegas Kepala Bidang Humas dan Media KONI Kota Cirebon, Taufik Hidayat.
“Andrie melontarkan kata-kata yang sangat tidak sopan saat acara pemberian motivasi kepada tim marching band Listya Dwijaswara SMA Santa Maria. Dia menunjuk-nunjuk ketua KONI dengan jari telunjuk yang diarahkan ke wajah ketua KONI. Kata-kata yang disampaikan tidak pantas dan menyinggung. Hebatnya, Ketua KONI tidak berkomentar apa-apa terhadap perlakuan Andrie. Ketua KONI hanya terdiam dan mengalah terhadap penghinaan verbal tersebut,” sebut Taufik.
Terhadap penghinaan verbal yang disaksikan banyak orang tersebut, sebut Taufik, Andrie patut diduga menderita kelainan mental sehingga tidak bisa menjaga marwah lembaga dewan. Perilaku yang dipertontonkan menunjukkan ia sedang memperlihatkan watak aslinya dalam menghadapi rakyat.
“Bayangkan, ketua KONI itu perempuan, umurnya lebih tua. Tapi oleh Andrie dibilang ‘kamu-kamu’ beberapa kali di depan umum. Andrie tidak punya sopan santun, sok kuasa dan sok jago. Mungkin dalam pikirannya, orang yang ada di hadapannya itu dianggap karyawan tokonya,” sindir Taufik.
BACA JUGA:Imron: Jangan Termakan Janji-janji Kampanye yang Tak Masuk Akal
Taufik melanjutkan, demi menjaga kehormatan lembaga legislatif, Humas KONI Kota Cirebon mendesak agar DPD Partai Golkar Provinsi Jabar dan Pusat mengganti Andrie Sulistyo sebagai ketua dewan dan bila perlu di-PAW (pergantian antar-waktu, red) keanggotannya sebagai anggota dewan karena telah merugikan nama baik partai.
Reaksi yang sama juga datang dari hampir semua pengurus KONI. Mereka berencana mendatangi gedung DPRD Kota Cirebon untuk menemui Andrie, sekaligus meminta pertanggungjawaban yang bersangkutan atas sikapnnya tersebut. (mid)