Siswa SMKN 1 Panyingkiran Belajar Membatik di Galeri Herty Elit

Minggu 06 Oct 2024 - 19:57 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

MAJALENGKA - Siswa SMKN 1 Panyingkiran melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Galeri Herty Elit, Desa Karyamukti, Kecamatan Panyingkiran.

Ketua Kelompok PKL Galeri Herty Elit, Intan Brigita Paulia, menyebutkan bahwa para siswa dari SMKN 1 Panyingkiran jurusan Tata Busana, sejumlah enam siswa, melaksanakan PKL di Galeri Herty Elit sejak 5 Agustus hingga 25 November 2024 mendatang.

Intan menjelaskan bahwa siswa yang melaksanakan PKL di Galeri Batik Khas Majalengka Herty Elit diajari cara membuat motif dan membatik dengan teknik chanting.

Siswi asal Desa Marongge, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, mengaku telah mengenal berbagai motif khas Majalengka, antara lain motif Kota Angin, Simbar Kencana, Nyi Rambut Kasih, Lauk Ngibing, Nguseup, Lauk Beunteur, Gunung Seribu, BIJB, dan lainnya.

BACA JUGA:Caleg PDIP Alihkan Dukungan

"Saya senang dengan batik khas Kabupaten Majalengka. Saya tidak gengsi mengenakan batik. Saya juga ikut membuka stand pameran batik di Garden Hotel dan kami dapat membatik motif Ikan Lele di Galeri Herty Elit," ujar Intan, yang diiyakan temannya asal Desa/Kecamatan Dawuan, Riska Annisa Putri.

Sementara itu, owner Galeri Herty Elit yang dikenal sebagai sang Maestro Lukisan Bordir, Herry Suhersono, menyebutkan bahwa dirinya terus menciptakan karya motif batik khas Majalengka.

Ia mengungkapkan bahwa terkenal akan Kawasan Wisata Terasering Panyaweuyan di Argapura menjadi inspirasinya untuk menciptakan motif batik "Panyaweuyan".

Menurut Mas Hery, sapaan akrabnya, motif batik Panyaweuyan merupakan salah satu motif batik khas Majalengka yang cukup diminati.

BACA JUGA:Kereta Api Semakin Digemari Wisatawan Mancanegara, Penumpang Tembus 500 Ribu Turis

Penuturan Mas Hery, nama Galeri Herty Elit berasal dari nama dua putrinya, yakni Herty (gabungan nama Heri dan Uti) dan Elit, anak pertamanya yang telah lulus kuliah di UIN Yogyakarta.

Pemberian nama Herty Elit dilakukan saat pembuatan legalitas PT pada era Bupati Majalengka, H Sutrisno.
Menurut penuturan pria kelahiran Indramayu ini, pada waktu itu Majalengka sangat membutuhkan batik.

Meskipun lahir di Paoman Indramayu, ia merasa sebagai orang Majalengka dan ingin berkontribusi dalam menciptakan motif batik khas Majalengka.

Ia bersyukur bahwa sejumlah motif batik khas Majalengka telah diciptakannya, antara lain motif Simbar Kencana, Nyi Rambut Kasih, Mangga Gedong Gincu, Kota Angin, Lauk Ngibing, dan lainnya.

BACA JUGA:Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Disebut Ilegal oleh Media China, Sesumbar Akan Adukan ke AFC

Tags :
Kategori :

Terkait