Di Antara Ketakutan dan Kebahagiaan

Jumat 04 Oct 2024 - 17:16 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Mungkin besok bisa terjadi yang lain. Mungkin besok dia tidak dapat mengerjakan seperti yang direncanakan hari ini.

Ketenangan hanya dimiliki dengan kesadaran bahwa bukan kita yang menentukan segala hal. Kita hanya berupaya melakukan yang terbaik pada hari ini, pada saat kita diberikan kesempatan oleh Allah. 

Orang-orang yang takut adalah orang yang telah menentukan sekian tahun yang akan datang. Mereka telah merencanakan sekian tahun lagi harus ada pada posisi yang sama, seperti sekarang.

Mereka telah menentukan jalannya agar tanpa hambatan, agar jalannya mulus. Mereka telah menghitung rintangan. Mereka telah menyusun program sekian tahun lagi.

BACA JUGA:Rektor Lepas Dosen UIN Syekh Nurjati dalam Kongres Bahasa, Sastra, dan Budaya Internasional ke-18 di Turkiye

Hari ini, mereka telah merencanakan untuk sekian tahun yang belum terjadi. Mereka sangat takut kehilangan posisi sekarang yang baru saja dialami beberapa waktu.

Mereka telah berpikir untuk tetap pada posisi ini. Kehilangan posisi ini yang menakutkan mereka. Mereka tidak tenang karena banyak berpikir tentang ketakutan kehilangan yang sebenarnya bukan miliknya. Jabatan itu sesungguhnya titipan.

Kita takut terhadap hal yang dibayangkannya sendiri. Kita takut terhadap hal yang belum tentu. Ketakutan itu akan terus menghantui selama kita memelihara segala “keburukan” yang katanya akan menimpa.

Mengapa kita tidak memikirkan kebahagian; kebahagian bagi kita dan bagi orang lain. Kita tidak pernah mendengar orang takut bahagia.

BACA JUGA:Maarten Paes Cidera, Apakah Bisa Main Saat Kontra Bahrain dan China? Simak Info Berikut

Pada umumnya orang menginginkan kebahagiaan. Kita melakukan berbagai aktivitas dalam hidup karena ingin bahagia. Kebanyakan orang merumuskan sendiri  kebahagian yang diinginkan.

Di antara kita ada yang  membuat definisi bahagia dari sisi kepentingannya. Oleh karena itu, kondisi bahagia menjadi berbeda. Mereka memberikan ukuran kebahagian.

Mereka memperjuangkan dengan segala upaya untuk menjelmakan kebahagiannya yang telah dirumuskannya.

Ada orang yang berbahagia dengan ukuran kaya, banyak harta; rumah banyak, kendaraan banyak, simpanan triliunan, perusahan puluhan.

BACA JUGA:Media China Dukung Bahrain yang Menang saat Bertemu Timnas di Ajang Kualifikasi Piala Dunia

Ada yang bahagia dengan ukuran dapat memerintahkan orang lain, bisa memarahi, bisa menentukan “hidup” orang lain.

Tags :
Kategori :

Terkait