Ketua PKB Kuningan H Ujang Kosasih menanggapi hasil survei yang beredar mengenai elektabilitas masing-masing paslon di Pilkada Kuningan, Jabar. Menurutnya, memang survei salah satu bagian penting dari upaya yang telah dilakukan partai politik, namun bukan satu-satunya penentu keberhasilan.
Berdasarkan hasil survei Jamparing Research menempatkan Paslon Yanuar-Udin di posisi terendah dengan elektabilitas 17 persen. Paslon Yanuar-Udin nomor urut 3 merupakan calon yang diusung koalisi PKB dan PAN.
"Saya membaca dan memperhatikan seluruh sajian berita dari teman-teman media terkait hasil survei. Bagi kami, survei adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kinerja perjuangan kami di PKB dan PAN. Kami yang memperjuangkan H Yanuar Prihatin dan H Udin Kusnedi, berupaya menjadikan hasil survei sebagai referensi penting," ujarnya, Rabu (2/10).
Menurutnya, hasil survei adalah produk ilmiah yang telah melalui proses dan metodologi yang jelas dari lembaga survei terpercaya. Meski demikian, ia menekankan bahwa survei bukanlah satu-satunya acuan dalam menentukan arah strategi politik.
BACA JUGA:Rapat Paripurna Internal DPRD, Bahas Tata Tertib dan Penetapan Calon Pimpinan
"Hasil survei itu pasti ada metodologinya, ada teknis di lapangan, dan ada hitung-hitungan yang jelas. Jadi, survei itu adalah produk ilmiah. Tapi bagi kami, survei bukan segalanya. Survei biasanya hanya melibatkan sekitar 1.200 responden. Meskipun itu bisa menjadi gambaran, namun tidak mutlak,” ujarnya.
Dia beranggapan, survei lebih dilihat sebagai motivasi untuk terus bekerja keras. Jika hasil survei belum sesuai harapan, itu merupakan dorongan untuk lebih meningkatkan kerja dan strategi politik. Namun, jika hasilnya sudah memuaskan, maka fokusnya adalah mempertahankan dan meningkatkan posisi.
"Kalau hasil surveinya belum sesuai harapan, kita harus semakin kerja keras. Tapi kalau sudah sesuai harapan, kita harus pertahankan dan tingkatkan. Alhamdulillah, dari manapun hasil surveinya, baik itu dari pasangan calon atau lembaga survei independen, kami hargai,” bebernya.
Dirinya menekankan bahwa hasil survei hanya menjadi salah satu indikator, namun penentu utama tetap suara rakyat pada hari pemilihan pada 27 November 2024. "Sebab yang akan menentukan adalah suara rakyat pada 27 November. Itu kepastiannya,” pungkasnya. (ags)