Taman ini terletak di samping Jalan Kesambi, tidak jauh dari Lapas Cirebon.
Keindahannya tercoreng oleh tangan-tangan jahil, ditambah dengan sampah plastik dan daun kering yang berserakan.
Coretan vandalisme merusak keindahan taman tersebut.
Padahal, taman ini telah dirancang seindah mungkin dengan tambahan motif batik mega mendung di dinding berwarna biru, serta sejumlah batang pohon yang dikelilingi pondasi yang dapat diduduki.
”Saat baru diresmikan, taman ini sangat enak dilihat. Sekarang, banyak coretan,” kata Maulana, seorang warga Kota Cirebon, mengenai taman tersebut.
Pada Senin (23/9), tampak beberapa orang memanfaatkan taman untuk sekadar membaca koran atau menunggu pesanan ojek online.
Pohon-pohon di sekitarnya cukup rindang, membuat pengunjung betah berlama-lama.
Namun, di samping lingkungan yang kotor dengan sampah dan daun berserakan, terlihat juga keberadaan PGOT (Pengemis Gelandangan dan Orang Telantar) yang sedang berbaring di kursi taman yang terbuat dari besi.
Sebelum dijadikan taman dan pedestrian seperti sekarang, lokasi ini adalah eks TPS Kesambi.
Saat masih berfungsi sebagai TPS, sampah sering meluber ke jalan karena kapasitasnya yang terbatas.
Hal ini tidak hanya menimbulkan bau, tetapi juga mengganggu keindahan kota dan memicu potensi penyakit. (ade)