Kasus Mpox di Afrika Hampir Mencapai 30.000

Minggu 22 Sep 2024 - 13:14 WIB
Reporter : Asep Deni Hamzah
Editor : Asep Deni Hamzah

RADARCIREBON.BACAKORAN.CO - Jumlah kasus mpox di Afrika meningkat signifikan, mencapai 29.152 kasus, termasuk 6.105 kasus terkonfirmasi dan 738 kematian, sejak awal tahun 2024. Informasi ini disampaikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC).

Dalam konferensi pers virtual pada Kamis malam (19/9), Direktur Jenderal Africa CDC, Jean Kaseya, melaporkan bahwa pada pekan terakhir, Afrika mencatat 2.912 kasus baru, termasuk 374 kasus terkonfirmasi dan 14 kematian. Dengan tambahan ini, total kasus mpox yang dilaporkan sepanjang tahun ini menjadi 29.152.

Kaseya menjelaskan bahwa kasus-kasus tersebut tersebar di 15 negara Afrika yang mencakup kelima wilayah benua itu. Ia juga menyoroti beberapa faktor risiko utama penyebaran mpox, seperti pergerakan lintas perbatasan, malnutrisi, dan aktivitas seksual yang tidak aman.

BACA JUGA:Real Madrid Siap Gaet Xabi Alonso dari Bayer Leverkusen, Calon Pengganti Carlo Ancelotti di 2026

Pada pertengahan Agustus, Africa CDC menetapkan wabah mpox di Afrika sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Mengancam Keamanan Benua (Public Health Emergency of Continental Security/PHECS). Setelah itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengumumkan mpox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC), menaikkan status peringatan global tertinggi untuk kedua kalinya dalam dua tahun terakhir.

Sebagai langkah tanggap, Africa CDC baru-baru ini meluncurkan rencana respons bersama dengan WHO. Rencana ini, yang akan berlangsung selama enam bulan dari September 2024 hingga Februari 2025, membutuhkan anggaran sekitar 600 juta dolar AS. Dari anggaran tersebut, 55 persen akan dialokasikan untuk merespons wabah mpox di negara-negara yang terdampak, sementara 45 persen akan digunakan untuk dukungan operasional dan teknis melalui organisasi mitra.

Mpox, atau cacar monyet, pertama kali ditemukan pada sekelompok monyet laboratorium pada tahun 1958. Penyakit ini diyakini menyebar dari hewan liar seperti tikus ke manusia, atau melalui kontak langsung antara manusia. Mpox adalah penyakit virus langka yang umumnya ditularkan melalui cairan tubuh, percikan pernapasan (droplet), dan materi-materi terkontaminasi lainnya. Gejalanya meliputi demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

 

Kategori :

Terkini

Senin 23 Dec 2024 - 20:48 WIB

Pastikan Natal Aman-Kondusif

Senin 23 Dec 2024 - 20:47 WIB

Korupsi Rp300 Triliun, Vonis Ringan

Senin 23 Dec 2024 - 20:43 WIB

Gerindra Tegaskan Tidak Menyerang PDIP

Senin 23 Dec 2024 - 20:19 WIB

BNSP Meluncurkan LSP P3 di Cirebon