AMERIKA: Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Financial Times dan Ross School of Business dari Universitas Michigan, Kamala Harris, wakil presiden Amerika Serikat dan kandidat presiden dari Partai Demokrat, unggul atas rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, dalam hal manajemen ekonomi.
Hasil survei yang dirilis pada Minggu (15/9) ini memberikan gambaran bahwa 44 persen dari responden lebih memercayai Harris dalam menangani perekonomian, sementara 42 persen mendukung Trump.
Data juga menunjukkan bahwa isu ekonomi, seperti pekerjaan dan biaya hidup, dianggap sebagai faktor yang paling penting dalam menentukan preferensi pemilihan presiden oleh 58 persen dari semua responden yang terlibat dalam survei.
Survei ini dilakukan pada 11-12 September dan melibatkan 1.002 responden. Dengan margin kesalahan sekitar 3,1 poin persentase, survei ini memberikan pandangan yang cukup kuat terkait preferensi dan kepercayaan publik terhadap kandidat presiden dalam mengelola masalah ekonomi.
BACA JUGA:Massa di Madrid Dukung Palestina
Pertemuan pertama antara Donald Trump dan Kamala Harris dalam debat disiarkan oleh ABC News pada 10 September. Hasil survei CNN terhadap penonton debat menunjukkan bahwa 63 persen dari responden percaya bahwa Harris tampil lebih baik daripada Trump. Hal ini memberikan gambaran bahwa penampilan Harris dalam debat memberikan kesan yang kuat pada sebagian besar penonton.
Dengan pemilihan presiden AS yang dijadwalkan pada 5 November, survei ini memberikan pandangan yang menarik terkait preferensi dan pandangan publik terhadap kandidat presiden, serta menyoroti peran ekonomi sebagai pusat perhatian dalam menentukan arah pemilihan presiden mendatang. (antara)