Begitulah kata yang terucap. Dia akan terus beredar dan mungkin akan terus dibicarakan dalam waktu yang lama. “Usia” kata sangat tergantung pada kekuatan makna.
Jika maknanya kuat, bermanfaat bagi banyak orang akan bertahan dan terus bertahan. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.” (Q.Surat Ibrahim: 24).
Jika kata-kata sebaliknya, akan cepat menguap, rapuh, tercabut. “Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun. (Q.Surat Ibrahim: 26).
Pelantikan adalah momen terpenting. Pejabat baru( yang dilantik) berkesempatan untuk dikenang, untuk didukung, untuk diikuti langkah-langkah berikutnya.
BACA JUGA:Budaya Muludan di Cirebon, Ini Dia Tradisinya
Kata-kata adalah representasi pejabat. Kata-kata mengungkapkan pandangan, keinginan, kejujuran, kepura-puraan, kesungguhan atau apa pun.
Anda dapat memilih kata-kata sesuai dengan keinginan. Akan tetapi, sebaiknya kata-kata itu keluar dari nurani, telah dipikirkan dengan kematangan sepenuh jiwa dan sepenuh hati, yang disesuaikan dengan program yang telah ditawarkan pada saat kampanye.
Kata-kata pelantikan sesungguhnya ikatan untuk selalu berada pada lingkaran amanah yang tercatat pada jabatan itu.
Pejabat yang diamanahi menjalankan “perintah” jabatan dalam periode tertentu harus menyadari bahwa perilaku sebagai pejabat dibatasi dan sangat bisa membatasi juga perilaku sebagai perseorangan. Pikiran-pikirannya harus berpihak kepada kepentingan rakyat yang dipimpinnya.
BACA JUGA:Truk Hantam Rumah, Satu Keluarga Trauma
Perilakunya harus menggambarkan kehormatan rakyatnya. Putusan-putusannya harus berbasis kepentingan kesejahteraan dan keamanan rakyatnya.
Kata-kata pelantikan bukan basa-basi. Apa yang disampaikan pejabat baru tidak berbeda dengan pejabat lama pada saat dilantik.
Kata-kata pelantikan itu memberitahukan segala yang akan diterjadikan pada masa depan, selama periode kepejabatannya.
Semua rakyat mendapatkan keyakinan bahwa 5 tahun ke depan akan terjadi perubahan yang membahagiakan, yang mensejahterakan, yang menjanjikan kehidupan lebih baik daripada sebelumnya.
BACA JUGA:Berkas Persyaratan Belum Benar
Program-program 5 tahun ke depan disajikan dalam bentuk sederhana; singkat, padat, berisi, bernas, rasional, mudah dicerna oleh semua lapisan masyarakat.