Budaya Muludan di Cirebon, Ini Dia Tradisinya

Ilustrasi-DOKUMEN RADAR CIREBON-

Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW, atau yang dikenal sebagai Muludan, sudah dilestarikan selama ratusan tahun. Muludan merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Masyarakat Cirebon merayakan momen tradisi Muludan sebulan sebelumnya. Lebih tepatnya, tradisi ini dirayakan sepanjang bulan Rabiul Awal, atau masyarakat Cirebon lebih mengenalnya dengan bulan Mulud. Tradisi ini dilakukan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yuk, kita simak beberapa tradisi di saat bulan Mulud! 

Bikin Apem (Ngapem)

Ngapem adalah tradisi pembuatan dan pembagian Apem. Sebuah kue berbahan tepung beras dan ragi. Dibagikan kepada warga sekitar keraton dan masyarakat setempat sebagai bentuk penolak bala. Warna putih apem melambangkan perilaku suci. Tradisi Apeman sudah ada sejak zaman Sunan Gunung Jati. Biasanya, kue Apem berwarna putih dan hijau, sering kali masyarakat Cirebon memakan kue Apem ditambahi dengan gula merah bercampur sedikit parutan kelapa.

Panjang Jimat

Tradisi Panjang Jimat di Cirebon dilaksanakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tujuannya adalah untuk mengenang dan meneladani Nabi Muhammad SAW. Para pemuka agama di tiga Keraton Cirebon (Kanoman, Kasepuhan, dan Kacirebonan) mengadopsi kegiatan tersebut yang disesuaikan dengan adat keraton dari abad ke-15 sampai sekarang, yakni diadakannya upacara Panjang Jimat atau yang biasa disebut dengan Pelal. Upacara tradisi ini sangat ditunggu oleh ribuan masyarakat. Mereka sengaja datang ke keraton untuk menyaksikan proses tersebut. 

Tawurji

Tawurji atau Surakan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan keluarga besar Keraton Kanoman, Kkota Cirebon. Sesuai namanya, Tawurji atau Surakan ini merupakan kegiatan yang membagikan uang koin Rp500 hingga Rp1.000 yang ditabur atau ‘tawur’ kepada masyarakat di sekitar Keraton Kanoman. Tradisi yang dilakukan setiap bulan Safar menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW, tepat  pada Rabu terakhir pada bulan Safar. Ini merupakan tradisi tahunan yang sangat dinantikan ratusan masyarakat di wilayah Keraton Kanoman. (halwa/latifah/ade)

Tag
Share