Atasi Serangan Hama Tikus Secara Alami

Kamis 05 Sep 2024 - 19:11 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

BANGODUA-Untuk mengatasi serangan hama tikus, Kelompok Tani (Poktan) Gambreng 1 Desa/Kecamatan Bangodua bersama para penyuluh pertanian setempat memasang rumah burung hantu (Rubuhan) di areal pertanian Blok Gambreng, kemarin.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Wilayah Binaan Desa Bangodua, Sugianto mengatakan, pemasangan rumah burung hantu merupakan upaya dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu untuk mengatasi secara efektif serangan hama tikus selain melakukan gerakan gropyokan tikus yang rutin dilakukan petani.

“Sebenarnya di setiap desa sudah dipasang semua, dengan dibimbing oleh PPL wilayah desa masing-masing,” ujar Sugianto, Rabu (5/9). 

Sebelum pemasangan Rubuhan, para penyuluh bersama kelompok tani memastikan terlebih dulu lokasi yang akan dipasang Rubuhan, dan memastikan bahwa di lokasi tersebut terdapat burung hantu yang beraktivitas sehingga ketika pasang Rubuhan akan menjadi tempat hinggap dan sarang burung hantu saat mencari mangsa. 

BACA JUGA:Pilkada 2 Paslon Rawan Konflik

“Kita pastikan, setelah pasti ada burung hantu yang jadi predator alami tikus, langsung dipasang di titik itu," kata Sugianto.

Dia berharap, dengan dipasangnya Rubuhan bisa menjadi sarang burung hantu dan bisa atasi serangan hama tikus terhadap tanaman padi milik petani. 

“Karena burung hantu setiap harinya bisa mangsa tikus sebanyak 5-7 ekor, ini cukup efektif mengendalikan tikus secara alami, dan kita selalu edukasi petani bahaya menggunakan listrik, kita sarankan rutin lakukan gropyokan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Poktan Gambreng 1 Sutarman berharap, dengan pemasangan Rubuhan bisa membawa hal yang baik terhadap hasil panen petani, dan serangan hama tikus bisa berkurang. 

BACA JUGA:Gugus Tugas PPA Sosialisasi Sekolah Bebas Perundungan

Pihaknya juga turut serta memberikan arahan kepada petani baik yang tergabung dalam Poktan Gambreng 1 dan tidak menggunakan jebakan listrik untuk lindungi tanaman padinya dari serangan tikus, yang bisa membahayakan petani itu sendiri.

“Kami pastikan di sekitar ada burung hantunya, ke masyarakat juga yang biasa berburu burung hantu pada malam hari jangan menangkap atau menembak burung hantu sebagai sasaran buruannya,” ujarnya. (oni)

Tags :
Kategori :

Terkait