Lahan Pertanian Retak, Petani Gagal Panen

Kepala Dusun Lani Martiono menunjukkan lahan persawahan yang mengalami kekeringan di Desa Buyut Kecamatan Gunungjati.-dokumen -tangkapan layar

Pihak pemdes, lanjut Wandi, sudah berupaya dengan memasangkan pompa air selama 24 jam nonstop, agar bisa dua kali tanam dalam setahun. Sayangnya, upaya tersebut tidak maksimal. 

BACA JUGA:32 Orang Paskibra Kota Cirebon Terus Giat Berlatih

Kabar baiknya, tahun 2024 ini, pihaknya juga bakal menerima bantuan pompa air. “Pompa ada satu, rebutan jadi kurang. Alhamdulillah tahun ini dapat tapi belum keluar. Hanya informasi bulan ini, akan ada bantuan uang tunai untuk membeli pompa air,” tandasnya.

Menurut Wandi, meskipun ada dua pompa air dengan 6 inchi, masih belum bisa mengatasi permasalahan pertanian yang ada di Desa Buyut. 

BACA JUGA:Dinkes Instruksikan Seluruh Puskesmas Untuk Penuhi Rujukan ke RSUD Arjawinangun

“Kalau bantuan yang diberikan yang ukuran 8 inchi, mungkin bisa mengairi semua. Tapi ini hanya 6 inchi. Mudah-mudahan bisa terairi semua,” tandasnya.

Selain karena kekeringan, kata Wandi, kendala lainnya juga karena hama tikus. Sehingga, petani merasa kesulitan agar padi tersebut bertahan tumbu.

Tag
Share