Analisis Kelayakan; Langkah Cerdas Calon Kepala Daerah
BACA JUGA:Bapak Teknologi Indonesia
Adapun dirinya bahagia karena rakyat bahagia. Kepala daerah semestinya menyiapkan segala hal yang menjadi miliknya dirujuk kepada kemudahan rakyat meraih kebahagian lahir dan batin.
Tugas penting daerah adalah mengantarkan rakyat kepada kehidupan yang membahagiakan. Tentu saja pemerintah daerah berhak meminta kontribusi rakyat melalui berbagai tagihan.
Jangan lupa sebelum meminta kepala daerah harus memberikan bekal agar rakyat mendapat dana lebih untuk berkontribusi kepada negara. Pemerintah harus memberi sebelum meminta.
Analisis adalah langkah awal penting kegiatan calon kepala daerah yang cerdas. Pertama, analisis kelayakan. Pencalonan kepala daerah melalui proses yang sangat panjang, sangat rumit.
BACA JUGA:Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi
Sangat membutuhkan dana. Berbagai pihak terlibat dan melibatkan dirinya. Mereka mendukung, mendorong untuk kemajuan dirinya dan orang yang didorongnya menjadi calon karena dirinya tidak mampu.
Ragam minat bercampur dan bersatu untuk mendukung seseorang menjadi calon walikota dan berupaya agar menjadi walikota.
Keragaman niat akan terlihat pada saat bergerak dan gerakan yang mengarah kepada pendukungan ikhlas. Calon kepala daerah yang cerdas akan mampu memisahkan sahabat dari teman biasa.
Dia akan memilih orang-orang dekat menjadi sahabat berdiskusi. Strategi pemenangan hanya disampaikan kepada lingkaran dalam.
BACA JUGA:Teknologi Apa yang Sangat Berpengaruh di Era Digital?
Pada posisi inilah calon yang cerdas menujukkan kemandiriannya. Dia memegang kendali. Gagasan-gagasan bermunculan dari pikirannya yang matang.
Lingkaran dalamnya dikendalikan dan lingkaran luar hanya mengetahui sedikit. Kemandirian yang kokoh terhadap upaya kebaikan tidak akan terkalahkan dengan kepentingan sesaat. Sesaat pencalonan.
Sesaat pemenangan. Sesaat dibutuhkan. Calon kepala daerah yang cerdas akan tetap tegar memperjuangkan kebaikannya. Dia ingin meninggalkan kesan kebaikan dalam kebijakan, dalam putusan yang berbasis keadilan
Kedua, analisis kelayakan memahami hati rakyat. Kepala daerah yang memahami karakter rakyatnya akan mudah diterima.