Erick Thohir di Balik Kesuksesan BSI
Foto diambil saat perolehan izin usaha kantor cabang penuh BSI di di Dubai. Dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis (kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dan Direktur Utama BSI Herry Gunardi (kanan) di Dubai Internationa-ist-radar cirebon
Keberhasilan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membentuk PT Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 2021 menjadi tonggak pencapaian bagi perbankan syariah dalam negeri. Cita-cita negeri memiliki bank syariah yang mumpuni pun terealisasi berkat sinergi dan transformasi.
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, bukan hal yang mudah. Namun, Erick Thohir mampu melewati tantangan tersebut dan mewujudkan mimpi bangsa yang selama ini terpendam. “Beliau (Erick Thohir) punya strong leadership, ia gesit mengambil keputusan dan merupakan seorang pemimpin yang decisive," ujarnya.
Kesaksian Hery terhadap leadership style atau gaya kepemimpinan Erick Thohir tertuang dalam buku berjudul Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045. Buku karya Indonesia Brand Forum (IBF) dan PT Balai Pustaka ini diluncurkan dalam gelaran IBF 2024 di Jakarta, Rabu (31/7) memuat perjalanan serta strategi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Termasuk di dalamnya menyoroti kepemimpinan Erick Thohir serta keberadaan Akhlak sebagai core values BUMN. Founding Director IBF, Yuswohady menuturkan dalam buku ini para direktur utama BUMN menyampaikan model interaksi dan kepemimpinan Erick dalam lima tahun terakhir. Keberhasilan sebuah transformasi sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh leadership style pemimpinnya.
BACA JUGA:Koruptor Tol MBZ Divonis 3 Tahun Penjara
Begitupun dengan transformasi BUMN selama lima tahun terakhir. "Untuk memahami leadership style ini, pendekatan riset yang saya gunakan justru dari para Dirut BUMN yang berinteraksi dan merasakan praktik kepemimpinannya," ucapnya.
Erick Thohir menjadi aktor utama di balik kesuksesan BUMN dalam lima tahun terakhir. Ia mampu menjaga tren positif kinerja BUMN hingga kontribusi kepada negara melalui pajak, PNBP, dan dividen. Gaya kepemimpinan Erick Thohir membuat BUMN mampu bersaing di kancah global.
Aset BUMN saat ini sebesar Rp8.978,1 triliun dan pendapatan sebesar Rp2.292,5 triliun tercatat sudah jauh lebih besar dari superholding BUMN di Singapura yakni Temasek. Erick Thohir mampu mendorong BUMN menjadi lebih profesional dan kompetitif seperti BUMN-BUMN besar dunia seperti Temasek hingga Aramco milik Arab Saudi.
Sebagaimana Aramco yang mulai melakukan diversifikasi bisnis, Erick pun merapikan model bisnis BUMN lebih adaptif. "Model BUMN sebagai korporasi seperti swasta sudah mulai terlihat, terutama proses efisiensi dan fokus bisnis dengan holdingisasi BSI, Pelindo, PTPN, hingga Ultramikro. Selama ini asetnya kecil-kecil dan terpisah, tentu akan sulit bersaing," paparnya.
BACA JUGA:Mitsubishi Fuso Tampilkan Layanan After Sales Service Unggulan di GIIAS 2024
Selain fokus pada core business masing-masing, Yuswohady juga menilai penerapan digitalisasi mendorong laju transformasi BUMN menjadi lebih cepat. Yuswohady berharap capaian apik BUMN dapat terus terjaga dan meningkat ke depan. "Saya berharap momentum ini terus berlanjut di Kementerian BUMN karena sudah ada fondasi," tukasnya. (apr/opl)