Instalasi Energi Terpadu Biogas dan PLTS di Kuningan Diresmikan

Dengan diresmikannya Instalasi Energi Terpadu Biogas dan PLTS di Kabupaten Kuningan, diharapkan menjadi pelopor di Jawa Barat untuk ditiru dan diaplikasikan di tempat lain, Kamis (18//7).-ist-radar cirebon

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, menyampaikan langkah konkret untuk pemanfaatan energi baru dan terbarukan di Kabupaten Kuningan. Dalam pertemuan di Kabupaten Kuningan, Bey menekankan potensi besar daerah ini untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Hal itu disampaikan saat meresmikan Instalasi Energi Terpadu Biogas dan PLTS di Kabupaten Kuningan, Kamis (18//7). Adanya instalasi energi terpadu ini, diharapkan menjadi pelopor di Jawa Barat sehingga bisa ditiru dan diaplikasikan di tempat lain.

"Kuningan memiliki potensi besar untuk PLTS, karena banyaknya ternak sapi di daerah ini. Kotoran hewan yang melimpah dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk PLTS. Jawa Barat sendiri memiliki potensi sebesar 192 gigawatt, untuk energi baru terbarukan yang tidak hanya berasal dari kotoran hewan, tapi juga energi surya, panas bumi, angin, dan air," kata Bey Machmudin.

Program-program kerja sama yang melibatkan perguruan tinggi seperti ITB, pemerintah provinsi, Kemendikbud, koperasi, dan masyarakat dinilai sangat baik oleh Bey. "Ini akan menghemat pengeluaran dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, seperti pembagian pupuk dari kotoran hewan secara gratis," tambahnya.

BACA JUGA:ASN Wajib Jaga Netralitas

Bey berharap, program-program seperti yang dijalankan di Kuningan bisa direplikasi di daerah lain, meskipun investasi awalnya cukup tinggi.

"Tapi dengan gotong royong dan kerja sama dengan perusahaan besar, baik BUMN maupun nasional, kita bisa mendukung peningkatan penggunaan energi terbarukan di Kuningan dan menjadi pelopor di Jawa Barat," ungkapnya.

Bey juga menekankan pentingnya monitoring dalam keberhasilan program ini. "Walaupun dibangun oleh ITB, monitoring akan terus dilakukan oleh ITB. Hal ini memastikan kestabilan dan keberlanjutan operasional PLTS," terangnya.

Dalam estimasinya, kata Bey, pemanfaatan kotoran sapi dapat mengurangi pencemaran sungai sebanyak 667 ton per tahun, dan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 888 karbon dioksida ekuivalen per tahun. Selain itu, penghematan yang diperoleh peternak dari pemanfaatan PLTS ini mencapai Rp94,5 juta per tahun.

BACA JUGA:Tidak Mendukung Cabup-Cawabup, Ini Keputusan FKKC di Pilkada 2024

Bey juga berharap masyarakat bisa merasakan manfaat dari program ini. "PLTS ini bisa digunakan untuk mengecas motor listrik atau HP dengan mudah. Kita sambut baik upaya-upaya ini, meskipun memerlukan investasi awal sekitar Rp3,3 miliar. Produksi energi akan meningkat dan biaya akan turun seiring waktu," pungkasnya.(ags)

Tag
Share