Kota Cirebon Mukti lan Mulya Selawase
BERJAMAAH: Pj Walikota Agus Mulyadi, Forkopimda, dan pengurus masjid Sang Cipta Rasa, usai shalat ashar berjamaah dalam rangkaian Hari Jadi Cirebon Ke-597.-seno dwi priyanto-radar cirebon
Peringatan Hari Jadi Cirebon tahun ini terasa istimewa. Karena, pertama kali menggunakan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2024 tentang Hari Jadi Cirebon. Dimana, penetapan awal Hari Jadi Cirebon 1 Muharam 791 H, berubah menjadi 1 Muharam 849 H.
Pj Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan, berdasarkan kajian ulang dan penelusuran sejarah, Hari Jadi Cirebon mengalami perubahan menjadi 1 Muharam 849 H. Dengan demikian, 1 Muharam 1446 H atau 7 Juli 2024, peringatan Hari Jadi Cirebon Ke-597. “Eksistensi Cirebon diperjuangkan para pendahulu, sejak ratusan tahun silam,” ucapnya.
Perjuangan dan keteladanan tersebut, lanjutnya, menjadi nilai luhur serta petunjuk dalam menentukan arah pembangunan, yang berorientasi pada kemaslahatan masyarakat. Harapan atas kemaslahatan itu, kata Agus Mulyadi, menjadi semangat Hari Jadi Cirebon Ke-597, dalam tema “Cirebon Mukti lan Mulya Selawase”.
Sunan Gunung Jati, ujar Agus Mulyadi, membangun sarana prasarana untuk kemajuan masyarakat Cirebon. Seperti, membangun pangkalan perahu di tepi sungai Kriyan. Dimana, saat itu perahu menjadi moda transportasi utama, dan penggerak roda perekonomian masyarakat. Atas berbagai upaya yang dilakukan, Cirebon mengalami kemajuan pesat di berbagai bidang.
BACA JUGA:Tradisi Tahunan, Proses Ganti Kiswah Kakbah Seberat 1,3 Ton
Dari sejarah tersebut, kata Agus Mulyadi, dapat diambil pembelajaran bahwa kemajuan daerah, harus dilandasi karakter kepemimpinan yang responsif dan konsolidatif, dari para pemangku kepentingan di Kota Cirebon. “Cirebon Guyub menjadi tagline Hari Jadi Cirebon Ke-597. Artinya, kita harus bersinergi, kolaborasi, kompak, harmonis, dan gotong royong membangun Kota Cirebon menjadi lebih baik lagi,” ucapnya. (ysf)