PLN Koordinasi dengan Pemkab Kuningan Bahas Pembangunan PLTA Matenggeng

PLN UIP JBT melakukan kordinasi dengan koordinasi dengan Pemkab Kuningan yang merupakan area terluas dari wilayah pembangunan PLTA Matenggeng.-ist-radar cirebon

PLN (Persero) tengah merealisasikan pembangunan PLTA Matenggeng yang lokasinya berada di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di antaranya di wilayah Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Cilacap.

Karena itu, PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) mulai menjalankan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan yang merupakan area terluas dari wilayah pembangunan PLTA Matenggeng. 

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Bappeda Kabupaten Kuningan serta Jajaran Pemkab Kuningan. Pertemuan tersebut juga dipimpin langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kuningan Ir Usep Sumirat.

Ir Usep Sumirat dalam kegiatan itu, menyampaikan, bahwa pihaknya beserta seluruh perangkat daerah siap mendukung pembangunan yang akan dijalankan di Kabupaten Kuningan termasuk pembangunan PLTA Matenggeng. 

BACA JUGA:Nasdem Kuningan Bentuk 32 Pengurus Tingkat Kecamatan

Terlebih lagi saat ini, di wilayah Kuningan juga sedang dibangun Waduk Matenggeng. Sehingga pihaknya menginginkan agar waduk tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Kami siap berkolaborasi dengan PLN untuk pembangunan PLTA Matenggeng. Kami sadar bahwa listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat. Kami berharap agar melalui pembangunan proyek ini juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” katanya.

Sementara itu PLH General Manager PLN UIP JBT Kunto Nugroho, mengatakan PLN memiliki komitmen untuk memitigasi dampak perubahan iklim dengan menyediakan listrik dari sumber daya yang ramah lingkungan.

“Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah kunci untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Karena itu, saat ini kita kejar peningkatan porsi pembangkit dengan EBT, salah satunya melalui PLTA Matenggeng,” kata Kunto.

BACA JUGA:Uniku Resmi Miliki Tim CSIRT

Kunto mengatakan bahwa transisi energi tidak bisa dijalankan oleh PLN sendiri. Sebagai lokomotif transisi energi, PLN terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi dari tantangan yang ada. 

“Proses transisi energi ini merupakan hal yang besar dan sangat positif untuk Indonesia bahkan untuk dunia. Peralihan pengunaan energi ke EBT membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari setiap pihak baik unsur pemerintah, swasta dan juga masyarakat. Oleh karena itu kami mohon dukungannya agar pembangunan PLTA Matenggeng ini dapat berjalan sesuai rencana,” tutur Kunto.

Kunto mengungkapkan bahwa saat ini PLN tidak hanya berfokus pada pada penyediaan listrik semata, melainkan juga terhadap asek lingkungan yang berkelanjutan. Berbagai upaya telah dilakukan dalam mendorong transisi energi di Indonesia mulai dari menambah kapasitas pembangkit EBT, mendorong implementasi co-firing, hingga menyediakan kebutuhan listrik bersih melalui layanan Renewable Energy Certicifate (REC).

PLTA Matenggeng akan dibangun dengan kapasitas 943 Mega Watt (MW). PLTA Matenggeng adalah adalah PLTA kedua setelah PLTA Upper Cisokan yang akan menggunakan sistem pumped storage dimana akan ada dua bendungan (bendungan atas dan bendungan bawah). 

Tag
Share