Penerapan Model Pentahelix, Mengatasi Kekerasan Seksual pada Anak Tunarungu

Lokakarya dengan tema "Peningkatan Pemahaman Perlindungan Diri terhadap Kekerasan Seksual pada Peserta Didik Tunarungu".-istimewa-radar majalengka

BACA JUGA:Penanganan Stunting Harus Jadi Prioritas

Andily dari Great UPI menambahkan bahwa peserta didik disabilitas sangat rentan terhadap kekerasan seksual dan kolaborasi berbagai pihak sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan perlindungan mereka.

Lokakarya yang berlangsung selama satu hari ini berhasil menggalang berbagai pihak untuk berkomitmen dan menghasilkan berbagai program untuk meningkatkan pemahaman dan perlindungan diri bagi peserta didik tunarungu terhadap kekerasan seksual.

Dengan adanya program tersebut, diharapkan upaya perlindungan anak disabilitas semakin efektif dan berkelanjutan. Penelitian dan kegiatan ini menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin dan kolaboratif dalam menangani kekerasan seksual pada anak disabilitas.

BACA JUGA:Keruk Sungai dan Bangun Tanggul

Model Pentahelix memberikan kerangka kerja yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan suportif bagi anak-anak tunarungu, serta menunjukkan bahwa dengan kolaborasi yang tepat, perlindungan dan pemberdayaan anak-anak disabilitas dapat tercapai dengan lebih baik. (bae/adv)

Tag
Share