Ingin Tahu Optimalisasi Peran SKPD, Pj Bupati Cirebon Gelar Rakor Perdana
Pj Bupati Cirebon Drs Wahyu Mijaya SH MSi memimpin rapat koordinasi lintas sektoral dengan para kepala dina, Senin 20 Mei 2024.-dokumen-Ist
CIREBON- Untuk mengetahui sejauh mana optimalisasi peran SKPD di Kabupaten Cirebon, Pj Bupati Cirebon Drs Wahyu Mijaya SH MSi langsung memimpin rapat koordinasi pada Senin, 20 Mei 2024.
Rapat lintas sektoral ini untuk mengetahui sejauh mana optimalisasi peran SKPD di Kabupaten Cirebon terkait serapan anggaran dan capaian 10 indikator pembangunan.
“Rapat koordinasi ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dalam menjalankan tugas. Semua SKPD harus selaras dan bersama-sama," ujarnya.
BACA JUGA:Gagal 2 Kali, HM Mohamad Luthfi Daftar Lagi di PKB pada Malam Hari
Menurutnya, dirinya ingin menyampaikan persepsi secara keseluruhan supaya nanti bisa melangkah bersama-sama dalam membangun Kabupaten Cirebon.
Ia pun ingin memahami permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi di Kabupaten Cirebon. Dalam rapat tersebut, ia menerima informasi jika masih ada persoalan yang harus segera ditangani seperti jalan, kemiskinan ekstrem, dan berbagai permasalahan lainnya.
“Saya menyebutnya sebagai rapat pimpinan. Rapat pimpinan ini kita akan lakukan setiap seminggu sekali"
BACA JUGA:1000 Siswa SMPN 1 Sumber Kompak Ikuti Gerakan Sarapan Pagi Gratis
"Kemudian dari seminggu sekali itu, kita ingin membahas substansi permasalahan apa yang sedang kita hadapi dari masing-masing rumpun pekerjaan yang dilakukan. Sehingga kita bersama-sama mengerjakannya," imbuhnya.
Kata dia, sudut pandang dalam melakukam pekerjaan tidak dari sudut pandang satu perangkat daerah saja, tetapi sudut pandangnya dari penyelesaiannya secara bersama-sama.
“Mudah-mudahan dengan sering berkomunikasi, sering bertemu, semakin sering kita bisa menemukan solusi-solusi permasalahan secara bersama-sama," bebernya.
BACA JUGA:Hari Ini Terakhir Pendaftaran PKD, Proses Rekrutmen Ditangani Langsung Bawaslu Kabupaten Cirebon
Ditambahkan Wahyu, kalau dari sudut pandang pemerintahan, dari sisi sekarang mana yang dulu bisa dilakukan di perubahan anggaran, sehingga nantinya bisa dicarikan mana yang memang bisa diprioritaskan di tahun 2025.
“Sekali lagi saya mengantarkan sebuah proses, karena bisa jadi hitungannya bukan hitungan tahun, bahkan hitungan bulan"