Meningkatkan Bonding Anak dengan ASI Ekslusif

Ilustrasi--

Oleh: Wariah

ASUPAN terbaik untuk diberikan kepada buah hati adalah air susu ibu (ASI). Bagaimana pun, ASI merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum bisa mengonsumsi makanan padat.

Sebab memberikan ASI bersifat eksklusif. Dengan begitu, pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0 bulan sampai 6 bulan.

Selama enam bulan pertama, ibu tidak perlu memberikan tambahan asupan apa pun. Sebab ASI sudah memenuhi nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang bayi.

BACA JUGA:Ketua Desk Pilkada Ingatkan Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih

ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi. Termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan zat kekebalan. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari penyakit dan infeksi.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 2012 mengatur tentang Pemberian ASI Eksklusif. Dalam pasal 2 disebutkan, pengaturan pemberian ASI Eksklusif bertujuan untuk:

Pertama, menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai berusia enam bulan, dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya.

Kedua, memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya.

BACA JUGA:Pj Bupati Buka Grand Final Cerdas Cermat Bupati Cup

Ketiga, meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif.

Memberikan ASI Eksklusif sejak dini, bahkan segera setelah bayi dilahirkan, mempunyai dampak positif bagi ibu dan bayinya.

Kontak fisik saat menyusui, memungkinkan ibu dan bayi terhubung secara emosional. Sehingga dapat memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, meningkatkan rasa aman, dan keintiman keduanya.

Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes menyatakan, ada beberapa manfaat ASI eksklusif bagi bayi. Salah satunya mencegah penyakit. ASI mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh. 

Tag
Share