Caleg PAN Kecewa

Abdul Haris SH Caleg DPRD Kuningan dari PAN-ist-radar cirebon

Pileg 2024 menjadi momen yang tak mungkin dilupakan oleh Caleg DPRD Kuningan dari DPD PAN. Pasalnya, jumlah kursi yang diperoleh partai tersebut di parlemen daerah menurun dibandingkan Pileg 2019 silam. Jika pada pileg lalu PAN masih bisa mendudukkan 5 wakilnya di DPRD Kabupaten Kuningan, pileg sekarang malah kehilangan dua kursi. 

Total jumlah caleg dari partai yang dipimpin oleh H Uba Sobari Ak tersebut yakni meraih 3 kursi dari tiga daerah pemilihan (dapil) yang berbeda. Menariknya, dua caleg yang lolos berstatus adik dan kakak kandung. Yaitu Hj Lin Yulyanti dari Dapil Kuningan II dan H Udin Kusnedi, Caleg Dapil Kuningan 1. Sementara satu kursi lainnya diraih H Uba Sobari yang maju dari Dapil Kuningan III.

PAN kehilangan dua kursi dari Dapil II dan Dapil III. Di Dapil II, sang incumbent Drs Toto Suharto SFarm Apt tidak maju lagi dan memilih bertarung ke DPRD Provinsi Jabar. Satu kursi lainnya yang hilang yakni dari Dapil Kuningan III di mana Caleg Petahana, Jafar Sidik gagal mempertahankan dominasinya. 

Salah seorang caleg DPRD Kuningan dari PAN, Abdul Haris SH tak mampu menyembunyikan kekecewaannya atas kegagalan PAN menambah kursi di parlemen daerah. Haris mempertanyakan langkah-langkah ketua partai dalam menyiapkan saksi untuk ditempatkan di seluruh tempat pemungutan suara atau TPS.

BACA JUGA:Musim Hujan, Waspada Leptospirosis

"Jelas saya sangat kecewa. Bukan hanya karena gagal terpilih namun juga disebabkan kebijakan partai dalam menyiapkan saksi untuk ditempatkan di setiap TPS. Meski partai berjanji sudah menyiapkan saksi untuk di seluruh TPS, tapi kenyataannya bertolak belakang. Ini yang saya tuntut dari ketua partai," tegas Abdul Haris, Rabu (13/3).

Haris yang bertarung di Dapil Kuningan III dengan nomor urut 12 mengaku memperoleh 1.820 suara sesuai perhitungan saksi yang diterjunkannya. Namun dia kehilangan jejak perolehan suara di tempat lainnya di dapilnya karena pihak partai tak menempatkan saksi-saksinya. 

"Ini sangat ironis. Saksi partai hampir tidak ada di setiap desa. Padahal keberadaan saksi itu sangat penting. Saya juga heran kenapa pihak partai menyerahkan ketersediaan saksi kepada pihak ketiga. Seharusnya penyiapan dan pendistribusian saksi dilakukan oleh partai untuk memudahkan komunikasi di lapangan," sebut Haris.

Haris dan sejumlah caleg PAN lainnya merasa perjuangannya kurang mendapat support dari partai. Terutama dalam mempersiapkan saksi yang diterjunkan ketika hari pemilihan, penghitungan dan lainnya. Apalagi dia sama sekali tidak kenal dengan para saksi yang direkrut partai meski dirinya juga pengurus DPD PAN Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA:Target Rekapitulasi Penghitungan Suara Selesai Sebelum 20 Maret

"Jumlah kursi PAN di parlemen daerah terus merosot. Dulu di Pileg 2014, PAN berhasil menjadi pemenang kedua di bawah PDI Perjuangan dengan jumlah kursi 8 kursi atau terpaut 5 kursi dari PDIP. Kemudian Pileg 2019 turun dengan hanya mampu meraih 5 kursi. Dan puncak kemerosotan perolehan suara PAN Kuningan di Pileg 2024 yaitu hanya 3 kursi," ujar Abdul Haris.

Jauh sebelum pemungutan suara pemilu digelar, Ketua DPD PAN Kuningan, H Uba Sobari Ak menargetkan kursi PAN di DPRD Kuningan tetap tidak berubah yakni 9 kursi. Atau naik 4 kursi dari Pileg 2019. Sejumlah daerah pemilihan ditargetkan penambahan kursi, mengingat caleg yang maju juga punya kemampuan. (ags)

Tag
Share