Perlu Integrasi Transportasi Masal untuk Wilayah Cirebon-Indramayu

MOHAMAD LUTHFI ST MSI KETUA DPRD KABUPATEN CIREBON-ist-radar cirebon

Konsep pembangunan di Kabupaten Cirebon harus lebih maju. Akselerasi percepatan pembangunan itu, tergantung inovasi pemangku kebijakan di daerah. Yang perlu dipertajam di Kabupaten Cirebon adalah hadirnya transportasi masal. 

Di Cirebon transportasi masal itu dibutuhkan. Yang terintegrasi dengan sejumlah wilayah, seperti Cirebon dan Indramayu. Artinya, keberadaan Bandara Kertajati, harus mampu memberi efek bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah. 

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohamad Luthfi MSi mengatakan, transportasi murah dapat menjadi indikator kemajuan daerah karena dapat meningkatkan aksesibilitas. Sehingga mampu mengurangi biaya logistik, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan mobilitas penduduk dan barang. 

“Artinya salah satu indikator daerah maju itu adalah hadirnya transportasi masal yang murah. Dan hari ini, yang murah adalah KRL computer line,” kata Luthfi, Minggu (11/2).

BACA JUGA:Antisipasi DBD Warga Kawunghilir Opsih

Menurut Luthfi, hadirnya Bandar Internasional Kertajati di Majalengka ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pemerintah Kabupaten Cirebon. Mau tidak mau, Kertajati ini sebagai pintu masuk perkembangan perekonomian di daerah tetangga. Salah satunya Cirebon. 

“Kita harus manfaatkan itu (Kertajati, red), orang dari Singapura dari Cina mau investasi di Losari tinggal turun di Kertajati. Kalau ada KRL di Kertajati, yang melintas di Stasiun Jatibarang, Stasiun Arjawinangun dan Stasiun Cangkring, Losari sampai ke Tegal. Cirebon menjadi seksi dalam pertumbuhan ekonomi,” terangnya.

Gampangnya begini, kata Luthfi, orang dari Medan, ingin ke Gunungjati atau Trusmi, mereka tinggal turun di Kertajati, selanjutnya naik KRL turun di Cangkring, 1 kilometer ke Gunungjati, satu kilometer ke Trusmi. “Untuk membuka ruang pertumbuhan ekonomi yang memberikan multi player efeect, salah satunya adalah kita harus bangun aksesibilitas nya,” tandasnya.  

Artinya, tambah Luthfi, transportasi masal adalah solusi transportasi yang efisien, mengurangi kemacetan, meningkatkan mobilitas penduduk, serta mendukung pembangunan berkelanjutan. 

BACA JUGA:Dede: 96 Persen Memilih di Pileg karena Uang

“Transportasi masal, seperti KRL, bisa melibatkan peningkatan konektivitas antar wilayah, pengurangan kemacetan, peningkatan efisiensi perjalanan, serta dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat setempat,” pungkasnya. (sam)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan