Curah Hujan Tinggi, Warga di 57 Desa Terancam Banjir

Curah hujan tinggi di Majalengka, BPBD minta warga waspada terhadap bencana banjir-dokumen -Radar Cirebon

MAJALENGKA- Potensi curah hujan di wilayah Majalengka mengalami peningkatan yang cukup tinggi dan ke depan  diprediksi semakin meningkat hingga 500 mm yang termasuk kategori sangat tinggi selama kurun Januari-Maret 2024.

Oleh karena itu, masyarakat Kabupaten Majalengka diminta  untuk mewaspadai peningkatan potensi curah hujan tersebut, karena dikhawatirkan bakal menimbulkan banjir, longsor, pergerakan tanah, dan lainnya.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana mengatakan potensi bencana banjir juga cukup tingga, sehingga pihaknya  sudah menyiagakan 74 personel untuk mengantisipasi peningkatan potensi bencana saaat musim hujan.

BACA JUGA:Proses PAW Hj Amenah Mandeg, Iis : Jangan Ada yang Halangi

Ia merinci ada 15 kecamatan rawan banjir, dimana rata-rata berada di wilayah utara Kabupaten Majalengka, di antaranya, Ligung, Sumberjaya, Jatitujuh, dan lainnya. "Intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Majalengka mengalami peningkatan yang signifikan. Meski belum merata sepenuhnya, BMKG Stasiun Kertajati memprediksi curah hujan di Majalengka bakal semakin meningkat mulai bulan depan, dan diperkirakan puncaknya pada Januari-Maret 2024," sambung dia.

Berdasarkan hasil kajian risiko bencana musim penghujan, tercatat sebanyak 76 ribuan warga Kabupaten Majalengka terancam banjir, dan tersebar di sejumlah wilayah. Jumlah warga terancam banjir tersebut tersebar di 57 desa di 15 kecamatan se-Kabupaten Majalengka.

BACA JUGA:Bansos Senilai Rp1,2 Siap Dibagikan

Sementara daerah rawan banjir di wilayah selatan Kabupaten Majalengka meliputi dua kecamatan, yakni Cikijing, dan Talaga, karena terdapat Sungai Cilutung yang kerap meluap saat hujan deras. Untuk itu, dalam upaya penangannya, BPBD Majalengka tampaknya mulai menyiapkan berbagai peralatan penanggulangan bencana saat musim penghujan seperti sekarang.

Disinggung soal sarana dan prasarana yang ada, Reza mengaku cukup memprihatinkan.  Tapi hal itu, tidak  menyurutkan semangat jajaran BPBD Majalengka untuk menanggulangi bencana yang terjadi saat musim hujan. "Rata-rata kondisinya memprihatikan, karena sudah tua, tapi secara umum masih bisa digunakan, dan berfungsi baik," ujarnya.

Kata dia,  peralatan yang kondisinya cukup memprihatikan ialah alat-alat yang biasa digunakan untuk penanggulangan bencana longsor dan tanah bergerak. Sedangkan, peralatan penanggulangan bencana banjir relatif cukup baik, di antaranya, tujuh unit perahu karet berikut mesin pendorongnya, life jacket, dan lainnya.**

 

 

Tag
Share