Antisipasi Puncak Musim Hujan, Drainase di Kota Cirebon Harus Segera Dibenahi
Air menggenang di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Kamis 1 Februari 2024.-seno dwi priyanto-radar cirebon
CIREBON- Memasuki bulan Februari, hujan lebat kian sering mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya. Masyarakat diminta mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorogi seperti banjir, pohon tumbang, hingga tanah longsor.
Seperti terjadi Kamis 1 Februari 2024, di mana hujan lebat mengguyur wilayah Cirebon dengan durasi yang cukup lama. Akibatnya, sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga sempat tergenang.
Berdasarkan pantauan Radar Cirebon, sejumlah ruas jalan yang tergenang atau banjir antara lain Jalan Cipto, Jalan Pemuda, Jalan Perjuangan, Jalan Terusan Pemuda, Jalan dr Sudarsono, Jalan dr Sutomo, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Bima, Jalan Sukalila, Kandang Perahu, Jalan Swasembada, Jalan Rajawali Raya, dan Jalan Ciremai Raya.
Di Jalan Terusan Pemuda bahkan terlihat sejumlah pengendara yang nekat menerobos genangan, terpaksa harus menuntun motornya karena sepeda motor yang dikendarainya mogok. Kondisi serupa terpantau di Jalan Ciremai Raya.
BACA JUGA:Gelapkan Dana Desa, Mantan Kuwu Tambelang Dibui di Rutan Cirebon
Sementara itu, sejumlah pemukiman yang tergenang antara lain di RW 08 Karang Anom serta di Gg Jati Sari Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk. Ketinggian banjir bervariasi. Antara 20 cm hingga 50 cm.
Warga RW 08 Karang Anom, Gunawan, menuturkan bahwa daerahnya tersebut memang kerap menjadi daerah yang langganan banjir saat musim hujan datang. Apalagi saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Mungkin karena drainasenya kurang berfungsi dengan baik. Karena air hujan yang turun harus melewati drainase yang terhalang jalan raya untuk sampe ke sungai yang menuju ke muaranya itu," ungkap Gunawan.
Sementara itu, dengan makin seringnya turun hujan, jalan-jalan yang sebelumnya dalam kondisi rusak, kini semakin parah. Kondisi itu terjadi hampir merata di Kota Cirebon. Butuh kerja cepat pemerintah kota mengatasi dua hal tersebut.
BACA JUGA:Indosat Kampanye Pelestarian Lingkungan Lewat Film Jaga Raya
Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Cirebon mencatat bahwa di Kota Cirebon terdapat puluhan titik yang menjadi rawan banjir. Puluhan titik itu tersebar di 17 kelurahan dari 22 kelurahan yang ada di Kota Cirebon.
Dalam catatan BPBD Kota Cirebon juga disebutkan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab banjir atau genangan yang terjadi. Antara lain eksisting drainase yang rusak dan tak dapat menampung limpahan air hujan, banjir kiriman dari daerah hulu, serta banjir rob.
Pada banjir yang disebabkan oleh kondisi drainase, biasanya disertai dengan adanya kondisi hujan lebat yang berlangsung cukup lama.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo sebelumnya telah metetapkan sejumlah upaya mitigasi untuk mengantisipasi resiko bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. “Terkait dengan penetapan siaga bencana hidrometeorologi, kami sudah melakukan persiapan sejak bulan Desember 2023. Dari mulai regulasi, sarana, personel, semuanya sudah siap,” ungkapnya.