Kasus di Koperasi BMI Grup Arjawinangun, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya
Kerabat dan sahabat menghadiri pemakaman jenazah Jessica Shintia. Foto: cecep nacepi-radar cirebon.--
Keluarga Jessica Shintia berharap pelaku Rahman Setio Ajie dihukum seberat-beratnya. Hal itu seperti disampaikan paman Jessica, Muhamad Saefudin yang ditemui usai pemakaman, Selasa 30 Januari 2024.
Ia mengatakan keluarga sangat terpukul dengan peristiwa yang menimpa almarhumah. Katanya, almarhumah bekerja di Koperasi BMI Grup kurang dari satu tahun. Status almarhumah pun masih karyawan kontrak.
Menurut Muhammad Saefudin, aksi pelaku sudah direncanakan. Motifnya, kata dia, pelaku sudah lama dendam terhadap pimpinannya. “Kebetulan saja, saat pelaku melakukan aksinya, ponakan saya ada di lokasi, di tempat yang sama saat kejadian berlangsung," katanya.
“Begitu pelaku melakukan eksekusi kepada pimpinan, almarhumah mungkin melihat dan teriak. Karena mendengar teriakan almarhumah, pelaku ini ikut panik dan menarik baju almarhumah dan membabi buta," lanjutnya.
BACA JUGA:Peristiwa di Koperasi BMI Grup Arjawinangun, Pelaku Merencanakan dengan Matang, Beli Parang di Pasar
Akibat aksi itu, Jessica Shintia mengalami luka cukup serius. Yakni, luka bacokan di dahi, jari tangan yang putus ada sekitar 4 jari. Terakhir, sabetan parang di belakang punggung. “Kami dari pihak keluarga berharap pelaku dihukum seberat-beratnya," tandasnya.
Terpisah, dr Ismayanti selaku Dokter ICU RSUD Arjawinangun menjelaskan bahwa korban yang masuk ke IGD ada empat orang. Dua orang luka ringan dan diperbolehkan pulang.
"Ada yang meninggal dunia, J (Jessica Shintia, red). Sudah dilakukan penanganan operasi di bagian yang mengalami luka berat. Satunya lagi H (Hanar Riana, red) masih dalam perawatan itensif di ICU karena luka di kepala dan tangan," jelasnya.
Seperti diketahui, pelaku Rahman Setio Ajie sudah lama mengincar Manajer Cabang Koperasi BMI Grup, Hanar Riana. Warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, itu pun menyiapkan rencana penghilangan nyawa itu dengan sangat terencana.
BACA JUGA:Purwa Caraka Music Studio Tampilkan Collaboration of Music
Sehari sebelum kejadian, ia membeli parang di Pasar Arjawinangun. Ya, untuk menjalankan aksi itu, Rahman Setio Ajie membeli sebuah parang di Pasar Arjawinangun pada Minggu 28 Januari 2024.
Setelah itu, parang tersebut dibawa ke kantor Koperasi BMI Grup dan disimpan di bawah tangga. Sebenarnya, saat pelaku membawa parang sempat kepergok oleh karyawan lain berinisial F. Ketika itu pelaku beralasan parang tersebut milik saudaranya yang sementara dititipkan. Saksi F pun tak menaruh curiga.
Kemudian pada Minggu malam 28 Januari 2024 sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku yang bertugas sebagai office boy (OB) dan satpam itu masuk kerja. Ia jaga malam di koperasi yang berlokasi di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, itu. Rupanya, malam itu ia menyiapkan rencana aksinya.
Pagi harinya, Senin 29 Januari 2024, aktivitas di kantor Koperasi BMI Grup dilakukan seperti biasa. Setelah menghitung uang dan brifing, karyawan pun kembali ke ruang kerjanya masing-masing. Termasuk Manajer Cabang bernama Hanar Riana.