Pemkab Cirebon Lengkapi Syarat Bantuan Infrastruktur TPA Kubangdeleg

BERI PENJELASAN: Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Drs H Wahyu Mijaya SH MSi didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Iwan Ridwan Hardiawan SSos MSi menjelaskan soal rencana bantuan infrastruktur pengelolaan sampah dari Kementerian PU, kemarin.-CECEP NACEPI/RADAR CIREBON -

CIREBON-Bantuan Infrastruktur pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kubangdeleg dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) masih dalam proses. 

Setelah beberapa waktu lalu tim konsultan dari turun untuk mengkaji lokasi tersebut, ternyata masih ada beberapa dua poin yang harus dipenuhi Pemkab Cirebon.

Untuk itu, Pemkab Cirebon saat ini tengah menyelesaikan dua poin untuk persyaratan menerima bantuan itu. 

Salah satu poin tersebut, adalah kepemilikan lahan yang nanti akan dibangun sebuah pabrik atau tempat pengelolaan sampah yang dapat memproses sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara. 

“Saat ini ada beberapa poin yang masih harus kita selesaikan. Pertama, terkait dengan posisi, kriterianya itu kepemilikan lahan. Nah, saat ini kita masih berproses di BPN,” kata Pejabat (Pj) Bupati Cirebon Drs H Wahyu Mijaya SH MSi didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Iwan Ridwan Hardiawan SSos MSi, kemarin.

Ia memastikan semua itu masih proses dan dalam waktu dekat akan selesai, agar bantuan infrastruktur dari Kementerian PU segera ditindaklanjuti. “Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama ini bisa selesai,” ujarnya.

Untuk poin kedua, lanjut Wahyu Mijaya, Pemkab Cirebon sudah menyiapkan kerja sama dengan PT Indocement, dimana hingga saat ini sudah dilakukan sampai penyusunan draf.

“Penyusunan draf sudah dilakukan. Saat ini sedang proses untuk penandatanganan kerja samanya,” kata Wahyu.

Menurutnya, pengelolaan sampah yang akan dilakukan itu hasilnya menjadi refuse derived fuel (RDF). Kemudian RDF ini, kata Wahyu, akan ditampung oleh PT Indocement sebagai bahan baku alternatif pengganti batu bara. 

“Yang menampung dan yang bisa mengelola itu, ya Indocement. Dari hasil pembicaraan awal, Indocement bisa menampung 500-600 ton RDF. Sementara pengelolaan sampah yang akan dihadirkan nantinya bisa menghasilkan sekitar 100 sampai 150 ton RDF,” ungkap Wahyu. 

Hasil kerja sama itu, kemudian akan disampaikan kepada Kementerian PU sebagai nilai tambah untuk mendapatkan bantuan infrastruktur tersebut. 

“Mudahan-mudahan dalam waktu dekat ini kita bisa selesaikan draf kerja samanya, nantinya kita akan sampaikan ke kementerian. Kalau dua hal itu bisa kita lengkapi, itu sudah bisa menjadi poin kita untuk lebih besar kemungkinannya mendapatkan program dari Kementerian PU,” pungkasnya. (cep)

Tag
Share