Kontroversi Piala FA, VAR Jadi Sorotan

TINJAU LAYAR: Wasit meninjau VAR dalam ajang Premier League. VAR tidak dipakai dalam ronde keempat Piala FA, sehingga membuat sejumlah pertandingan jadi kontroversi.--JawaPos.com

LONDON - Ronde keempat Piala FA sudah bergulir dan menghasilkan banyak sekali kejutan. Manchester United dan Manchester City berhasil melaju mulus ke ronde berikutnya.

Sementara, klub-klub raksasa Premier League seperti Liverpool dan Chelsea harus menerima kenyataan pahit untuk gagal berkontribusi lebih di kompetisi tertua dunia sepak bola.

Beberapa keputusan kontroversial terjadi di ronde keempat dan sayangnya hal tersebut bersumber dari ketiadaan teknologi VAR dan garis gawang di seluruh pertandingan ronde keempat.

Dikutip dari Skysport, beberapa pertandingan menghasilkan keputusan-keputusan kontroversial seperti yang terjadi pada pertandingan antara Manchester United melawan Leicester City, Manchester City bertemu Leyton Orient, dan Birmingham City melawan Newcastle United.

BACA JUGA:Wajib Waspada di Laga Perdana

FA sebagai induk organisasi sepak bola di Inggris memberikan petunjuk bahwa penggunaan teknologi VAR dan garis gawang baru akan dipakai pada ronde kelima mendatang.

Kontroversial yang terjadi pada ronde keempat tercipta pada gol kemenangan sekaligus penentu lolosnya Manchester United ke ronde kelima.

Gol dari Harry Maguire di penghujung laga disinyalir merupakan gol yang seharusnya dinyatakan tidak sah lantaran posisi sang pemain berada pada posisi off-side. Duka yang semakin nyata lantaran sang pemain merupakan mantan pemain sekaligus kapten tim Leicester City pada tahun 2017-2019.

Kontroversi lainnya juga terjadi ketika para penggemar Birmingham meyakini bahwa gol dari Newcastle United belum sepenuhnya melewati garis gawang.

BACA JUGA:El Clasico Indonesia Mulai Memanas

Sayangnya, hal tersebut tidak digubris oleh pihak wasit lantaran mereka tidak bisa dibantu dengan teknologi garis gawang sehingga memupuskan harapan Birmingham untuk bisa terus bersaing di ajang Piala FA.

Rupanya, teknologi pendukung seperti VAR dan garis gawang masih jadi kebutuhan dalam membantu wasit mengambil keputusan-keputusan di lapangan.

Pelatih Leicester City yang juga mantan pelatih sementara MU, Ruud van Nistelrooy bahkan berkomentar keras dengan menyebut bahwa tim yang diasuhnya tidak pantas kalah sepanjang pertandingan.

Menurutnya, timnya tidak kalah oleh "Fergie Time" tapi kalah oleh "Offside Time". Pelatih The Red Devils, Ruben Amorim, bahkan juga mengamini bahwa gol penentu kemenangan The Red Devils juga seharusnya tidak disahkan.

Tag
Share