Berubah Jadi PT dan Berbadan Hukum, Pesik Kuningan Siap Hadapi Liga 4 Nasional

Selain sukses menembus Liga 4 Nasional di musim mendatang, Pesik juga sekarang bukan lagi klub amatir yang menyusu anggaran ke pemerintah daerah.-ist-radar cirebon
Perubahan besar terjadi di tubuh klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuningan, Pesik Kuningan. Selain sukses menembus Liga 4 Nasional di musim mendatang, Pesik juga sekarang ini bukan lagi klub amatir yang menyusu anggaran ke pemerintah daerah. Hal ini tidak terlepas dari datangnya seorang pengusaha gila bola yang mau menanamkan sahamnya di tim kabupaten.
Kebangkitan Pesik menjadi klub profesional ini terjadi pasca diakuisisi oleh pengusaha beken asal Jakarta. Saat ini, Pesik Kuningan sudah berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan juga sudah berbadan hukum. Nama perusahaan yang menaungi Pesik adalah PT Pesona Linggajati.
Dan untuk mendukung prestasi Pesik di level nasional, pengelola klub berjuluk The Horse rela menyewa Stadion Mashud Wisnusaputra untuk kurun waktu satu tahun ke depan. Karena sudah disewa, perawatan dan perbaikan stadion juga dilakukan pengelola. Termasuk rumput, ruang ganti pemain, toilet dan fasilitas lainnya di dalam stadion.
Mereka rela invest dengan mengeluarkan biaya untuk menyewa stadion terbesar di Kota Kuda tersebut senilai Rp500 juta per tahun. Selain tidak lagi menggantungkan anggaran kepada Pemkab Kuningan untuk membiayai pertandingan selama kompetisi, Pesik juga sudah berhasil menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) kepada pemerintah daerah.
BACA JUGA:Food Bank PKB Kuningan Aksi Berbagi di Dapil V
Bendahara PT Pesona Linggajati Sonia Faradiba memaparkan bahwa Pesik ini sudah berbentuk PT dan berbadan hukum. Artinya, pengelolaan Pesik sepenuhnya dilakukan oleh manajemen yang dibentuk PT. Termasuk untuk menyewa stadion, menggaji pemain dan ofisial serta merawat stadion sepenuhnya tanggung jawab pengelola klub.
“Dalam pengelolaan Pesik sekarang ini sama sekali tidak ada campur tangan pemerintah daerah. Murni dari swasta yang mendirikan perusahaan. Anggaran untuk mengikuti kompetisi Liga Seri 4 Jawa Barat juga berasal dari pemilik klub, bukan dari anggaran pemerintah. Kami bekerja secara profesional karena sekarang Pesik dikelola profesional,” terang gadis yang berasal dari Kecamatan Ciawigebang ditemui di Stadion Masjud Wisnusaputra, Kamis (7/2/2025).
Sonia, panggilan akrabnya juga membeberkan anggaran yang sudah dikeluarkan pemilik klub untuk membiayai Pesik selama mengarungi kompetisi Liga 4 Jawa Barat. Pihak pengelola mengeluarkan biaya lebih dari Rp2 miliar sampai Pesik lolos ke Liga IV Nasional musim depan. Angka sebesar ini seimbang dengan capaian prestasi Pesik di kancah sepak bola Jawa Barat.
“Pihak pengelola sudah bersiap untuk menghadapi Liga 4 Nasional. selain menyiapkan pemain baru, pemilik klub juga sudah menyiapkan anggaran yang jauh lebih besar. Kan sekarang skalanya juga berbeda yakni nasional, tentu memerlukan biaya yang jauh lebih besar. Perlu diketahui, pemilik Pesik ini juga memiliki saham di klub Liga 2 yaitu Persibo Bojonegoro dan juga satu klub di Liga 1,” sebut Sonia diamini penasehat klub, Abdul Haris. (ags)