Pastikan Stok Gas Melon Aman

STOK AMAN: Istri H Mukid memandangi gas elpiji 3 kg atau gas melon yang baru saja didistribusikan ke pangkalannya.-burhannudin-radar indramayu
INDRAMAYU- Pemerintah pusat melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melarang menjual liquefied petroleum gas (LPG) atau gas elpiji 3 kilogram (kg) melalui pengecer atau warung.
Kebijakan yang diberlakukan sejak 1 Februari 2025 itu, juga sampai di Kabupaten Indramayu. Pantauan di lapangan, Selasa (4/2), distribusi gas elpiji 3 kg ke pengecer mulai dihentikan. Sedangkan, di pangkalan gas elpiji 3 kg atau gas melon masih disalurkan.
“Terakhir kirim kesini sekitar satu minggu lalu (akhir Januari). Sekarang sudah gak kirim-kirim lagi,” ujar Wasriyah, salah seorang pengecer gas elpiji 3 kg di Desa/Kecamatan Balongan, kemarin.
Meski demikian, Wasriyah mengaku, gas elpiji 3 kg yang tersedia di warungnya tidak ditarik, dibiarkan terjual sampai habis. “Yang masih ada sekarang, gak masalah dijual, tapi intinya sudah tidak ada kiriman lagi,” tambahnya.
BACA JUGA:Pindah Demi Selamatkan Karier
Sementara itu, stok tabung gas melon di pangkalan terpantau masih aman. “Tadi pagi barusan datang 60 tabung lagi. Disini, (stok) aman,” ujar H Mukid, salah seorang pemilik pangkalan gas elpiji 3 kg di Desa Singaraja Kecamatan Balongan.
Dijelaskan Mukid, tidak ada peningkatan jumlah pembeli baru-baru ini, dan distribusi gas melon ke pangkalannya juga cukup lancar dengan jumlah tabung yang berbeda-beda setiap harinya.
“Warga pada beli kesini, tapi sejauh ini belum ada peningkatan jumlah pembeli. Masih normal. Sejauh ini sih, saya terima gas 3 kg setiap hari, kadang 60 tabung, kadang 120 tabung, gak nentu,” ungkap Mukid didampingi istrinya.
Dengan kiriman 60 tabung hari ini, menurut Mukid, stok gas melon di pangkalannya berjumlah sekitar 150 tabung. “Ditambah kiriman tadi pagi, sekarang ada (gas 3 kg) sekitar 150 kurang lebih,” pungkasnya. (han)