Marc Klok Klarifikasi Pernyataan di Media: Tidak Ada Maksud Sebut Shin Tae-yong Diktator

Marc Klok-instagram-

RADARCIREBON.BACAKORAN.CO - Gelandang Persib Bandung dan Timnas Indonesia, Marc Klok, memberikan klarifikasi atas polemik yang muncul usai wawancaranya dengan ESPN Belanda. Klok menjelaskan bahwa persoalan tersebut disebabkan oleh salah penerjemahan dari Bahasa Belanda ke bahasa lain, yang kemudian keluar dari konteks aslinya.

Dalam wawancara itu, salah satu kata yang digunakan Klok diterjemahkan secara langsung dan disalahartikan sebagai "diktator." Hal ini bahkan memicu reaksi dari Asisten Pelatih Shin Tae-yong, Kim Jong-jin, yang langsung menghubungi Klok melalui pesan WhatsApp untuk meminta penjelasan.

Klok menegaskan bahwa pernyataannya tidak dimaksudkan untuk menyinggung pelatih Shin Tae-yong. “Sesuatu yang tidak ditempatkan dalam konteksnya. Saya tidak pernah punya niat buruk ketika mengatakan sesuatu,” ungkap Klok saat berbicara di Podcast The Haye Way bersama Thom Haye.

BACA JUGA:IPB Cirebon-IIEF Jalin Kerja Sama Toefl ITP dan Training Teacher

Ia menjelaskan bahwa Bahasa Belanda memiliki kata-kata yang harus dimaknai sesuai konteks. Jika diterjemahkan langsung ke bahasa lain, maknanya bisa berubah secara signifikan. “Ketika saya mengatakan sesuatu dalam Bahasa Belanda dan diterjemahkan langsung ke bahasa lain, mungkin artinya akan berbeda,” jelasnya.

Klok juga menyoroti perbedaan budaya komunikasi. Menurutnya, orang-orang di Belanda terbiasa berbicara secara bebas dan mengungkapkan pendapat tanpa khawatir salah paham. Dalam wawancara tersebut, ia hanya menggambarkan Shin Tae-yong sebagai pelatih yang ketat dan menyebut bahwa hal serupa mungkin juga berlaku untuk pelatih lain seperti Patrick Kluivert.

“Saya pikir di Belanda, kami terbiasa bicara dengan sangat bebas. Saya hanya mengatakan dia lebih ketat, dan mungkin pelatih baru juga demikian,” tambah Klok. Ia menilai bahwa pernyataan tersebut adalah sesuatu yang normal, karena setiap pelatih maupun pemain memiliki kepribadian yang berbeda.

Klok menegaskan bahwa pernyataannya tidak menyiratkan baik atau buruk, melainkan sekadar opini. “Ini bukan soal baik atau buruk. Saya hanya mengungkapkan pendapat, tapi pemberitaannya keluar dari konteks,” katanya.

Ia juga membantah anggapan bahwa pernyataannya dipengaruhi rasa kecewa karena tidak lagi dipanggil ke tim nasional. Klok menyatakan bahwa dirinya tidak menyimpan perasaan buruk terhadap Shin Tae-yong dan tetap menghormatinya. Ia bahkan mengenang momen membanggakan bersama sang pelatih, seperti ketika mencetak gol penting melawan Kuwait yang membawa Indonesia lolos ke babak berikutnya di Piala Asia.

“Itu adalah momen bersejarah yang tidak akan saya lupakan. Kami mencetak sejarah, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kenangnya.

Marc Klok berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang terjadi dan mengakhiri polemik terkait pernyataannya.

 

Tag
Share