Sungai-sungai Meluap, Wilayah Timur Cirebon Banjir

Petugas siaga untuk mengevakuasi warga terdampak banjir wilayah timur Cirebon, Jumat 24 Januari 2025.-deny hamdani-radar cirebon

CIREBON- Kabupaten Cirebon Kembali dilanda banjir. Kali ini terjadi di Wilayah Timur Cirebon (WTC). Banjir mulai masuk rumah-rumah warga pada Kamis malam, 23 Januari 2025 sekitar pukul 19.00. Pantauan hingga Jumat siang, 24 Januari 2025, banjir mulai surut. Tak hanya rumah-rumah warga fasilitas pendidikan, jalan raya pantura juga terendam.

Banjir disebabkan hujan cukup lebat di Cirebon dan Kabupaten Kuningan sebagai daerah hulu. Akibatnya, sejumlah sungai meluap. Sungai-sungai yang meluap seperti Ciberes di Waled dan Gebang, Sungai Ciputih di wilayah Lemahabang, dan Sungai Singaraja di wilayah Astanajapura dan Pangenan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya mengatakan ada 19 desa yang terendam banjir. 19 desa itu tersebar di 8 kecamatan di WTC. Dari 19 desa itu, ribuan warga terdampak. 

“Data sementara, ada 5.665 jiwa terdampak. Untuk rumah, ada 1.368 unit yang terdampak. Malam itu air mulai naik ke pemukiman warga sekitar pukul 19.00. Ketinggian air banjir berkisar dari 60 cm hingga 100 cm,” ujar Deni kepada Radar Cirebon, Jumat siang (24/1/2025). 

BACA JUGA:Kapolri Apresiasi Program Penghargaan Bhabinkamtibmas Disway National Network

Dari hasil assessment, Deni menyarankan agar seluruh pemangku kebijakan, baik dinas terkait, masyarakat, pihak swasta, dan personel yang tergabung dalam tim TRC agar saling membantu menuntaskan persoalan banjir di Kabupaten Cirebon. 

Masih menurut Deni Nurcahya, langkah strategis jangka panjang dalam mencegah banjir di masa mendatang, pihaknya telah merekomendasikan berupa normalisasi sungai dan rehabilitasi lahan di daerah aliran sungai atau DAS.

“Perlu untuk internalisasi program konservasi tanah dan air berupa Saluran Pembuangan Air (SPA) di lahan pertanian dan permukiman untuk meningkatkan pengaturan sehingga menurunkan potensi longsor dan akumulasi air pada waktu yang pendek. Kemudian sungai dinormalisasi dari hulu hingga ke hilir," bebernya.

“Kami berharap agar ada upaya terpadu yang dilakukansehingga dapat memberikan perlindungan lebih baik kepada masyarakat dan dapat segera memulihkan kondisi wilayah yang terdampak," tandasnya.

BACA JUGA:Indramayu Juga Terjadi Banjir, Debit Cimanuk Lama Naik, Ratusan Rumah Warga Pabean Udik Terendam

Terpisah, Kapolsek Pangenan AKP Abdul Majid mengatakan pihaknya langsung turun melakukan pengamanan sekaligus membantu masyarakat yang terdampak banjir. “Kita bantu dengan perahu karet," ujarnya.

Banjir sendiri tidak hanya nenggenangi perumahan masyarakat, tapi juga menggenangi jalan nasional pantura Pengarengan pada Jumat pagi. Pantauan Radar Cirebon, pukul 11.00 WIB banjir pantura mulai surut.

Pantauan di jalur pantura, antrean kendaraan untuk melintas cukup padat. Itu karena kendaraan kecil maupun besar harus melaju perlahan di jalan yang terendam. Polisi pun harus menerapkan contraflow untuk mengurai kepadatan lalu lintas imbas banjir pantura. 

JALAN UTAMA TERPUTUS0

Tag
Share