PUTR dan BBWS Disorot, DPRD Minta Atasi Penyebab Banjir

BANTUAN: Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, George Edwin Sugiharto menyerahkan bantuan kepada korban terdampak banjir, di Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk.-ISTIMEWA/RADAR CIREBON-
CIREBON – Masalah banjir di Kota Cirebon hingga kini belum menemukan solusi tuntas saat musim hujan tiba.
Kondisi ini menjadi keluhan utama warga yang merasa keselamatannya terancam setiap kali curah hujan tinggi melanda kota.
Anggota Komisi II DPRD Kota Cirebon, Anton Octavianto SE MM MMTr, menyoroti kurangnya keseriusan pemerintah daerah dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung dalam menangani permasalahan banjir yang kerap terjadi.
Salah satu titik rawan banjir yang menjadi perhatian adalah kawasan Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, yang sejak lama dikenal sebagai zona merah bencana banjir.
“Saya tinggal di Ciremai Giri. Sejak zaman SD, wilayah itu sudah banjir. Kalijaga terus-terusan banjir, sudah lama sekali. Saya pikir BBWS tidak ada keseriusan, karena sampai sekarang masalah ini belum selesai. Senderan di Kalijaga Monyet bahkan sudah tergerus,” beber Anton.
Kondisi infrastruktur di wilayah terdampak banjir juga semakin memprihatinkan. Senderan dan jembatan di Taman Kalijaga Monyet mengalami abrasi akibat banjir yang terus terjadi.
Anton meminta DPUTR dan BBWS untuk menganggarkan kembali program perbaikan senderan kali yang sempat dihentikan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
“Senderan di Kalijaga Monyet sudah mulai abrasi. Kami meminta BBWS untuk segera memasukkan program perbaikan senderan kali dalam anggaran. Masalah ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” tambahnya.
Menurut Anton, kolaborasi antara pemerintah daerah melalui DPUTR dan BBWS sangat penting untuk mengatasi banjir di Kota Cirebon.
Ia mendesak agar pihak-pihak terkait segera bertindak dan mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Menurutnya, dengan adanya perhatian serius dan alokasi anggaran yang memadai, diharapkan penanganan banjir di kawasan rawan seperti Kelurahan Kalijaga dapat teratasi, sehingga keselamatan dan kenyamanan warga Kota Cirebon bisa terjamin.
“Kolaborasi antar semua pihak harus dimaksimalkan, karena tidak bisa jika penyelesaian dilakukan secara terpisah-pisah,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Cirebon lainnya, Dian Novitasari, terjun langsung memantau kondisi warga Peguyuban, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk yang diungsikan akibat banjir, Sabtu (18/1/2025) dini hari.
Dian bersama Pemkot Cirebon mengawasi kondisi warga dan menyerahkan bantuan berupa paket makanan instan untuk warga yang terdampak banjir di RW 03, 06, dan 08 akibat meluapnya Sungai Kriyan.