Ada Siswa Keracunan, Hasan Nasbi: BGN akan Perkuat SOP Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis

Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi.-dok pribadi-jpnn-radar cirebon

JAKARTA- Pihak Istana Negara melalui Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menanggapi kejadian siswa keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Kata Hasan Nasbi, pihak Badan Gizi Nasional (BGN) akan memperkuat standar operasional pelaksanaan MBG untuk mencegah kasus keracunan terulang kembali.

Menurut dia, SOP (Standard Operating Procedure) dalam MBG adalah sekolah melaporkan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. “Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain,” ucap Hasan Nasbi dalam keterangannya, Jumat (17/1/2025).

Tak hanya itu, SOP lainnya yang diterapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2 kali 24 jam. Sehingga, bila ada kejadian yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah, penyebabnya bisa dilacak. “Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan,” kata dia di JPNN (Radar Cirebon Group).

BACA JUGA:Jaka Permana Daftar Calon Ketua KNPI Kota Cirebon

Dengan adanya kejadian tersebut, sambung Hasan NAsbi, menjadi evaluasi bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. “Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin,” tuturnya

Sebelumnya, sebanyak 10 siswa di SDN 03 Dukuh Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (15/1/2025) sekitar pukul 09.30 WIB, seperti disampaikan oleh Kepala SD N 03 Dukuh Lilik Kurniasih.

Lilik menjelaskan makanan tiba di sekolah pukul 09.00 WIB dan langsung disantap oleh para siswa. Tidak lama setelah itu, beberapa siswa mulai mengeluh mual, pusing, dan satu siswa mengalami muntah. “Dari 200 siswa yang ada, sekitar 10 anak mengeluhkan mual usai makan," ungkapnya.

TAK SEPAKAT PAKAI DANA ZAKAT

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menilai usulan penggunaan dana zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) cuma bikin gaduh.

BACA JUGA:Kerap Banjir, Komisi III DPRD Tinjau Drainase Pertokoan Siliwangi

Menurut dia, para pemangku kepentingan seharusnya fokus menyempurnakan pengelolaan program MBG yang dianggap masih banyak kekurangan, baik dari variasi menu maupun keseimbangan gizi dari setiap sajian. 

“Seharusnya semua stakeholder fokus sempurnakan pelaksanaan program bukan malah memicu polemik baru yang tak perlu seperti melontarkan penggunaan zakat untuk MBG karena tidak landasan syar'i maupun sosiologisnya," ujar Maman melalui siaran pers, Jumat (17/1/2025).

Dikutip dari JPNN, sebelumnya usulan penggunaan dana zakat untuk program MBG disampaikan Ketua DPD RI Sutan B Najamudin yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam program yang menjadi unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Tag
Share