Wisuda XIX STMIK IKMI Cirebon: Siapkan Lulusan Unggul Era Transformasi Digital Berbasis AI Menuju Indonesia Em
Ketua STMIK IKMI Cirebon, Assoc Prof Dr Dadang Sudrajat SSi MKom menerima program penguatan pendidikan tinggi vokasi perguruan tinggi swasta dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI.-istimewa-radar cirebon
CIREBON- Teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi poin sentral dalam perubahan digital saat ini, tidak hanya sebagai alat, melainkan juga sebagai penggerak utama inovasi, efisiensi, dan transformasi di berbagai aspek kehidupan, mulai dari sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga pemerintahan.
Hal itu disampaikan Ketua STMIK IKMI Cirebon, Assoc Prof Dr Dadang Sudrajat SSi MKom, pada acara wisuda XIX di Ball Room Hotel Prima Kota Cirebon, hari ini (30/11). Acara ini dihadiri oleh para wisudawan, orang tua, dosen, dan tamu undangan lainnya.
Menurut Dadang, Indonesia, dengan potensinya, memiliki kesempatan yang besar untuk memanfaatkan transformasi digital demi meraih visi Indonesia Emas 2045. Hal ini merupakan representasi dari cita-cita Indonesia maju, mandiri, dan sejahtera saat merayakan satu abad kemerdekaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, adalah kunci utama.
Sebagai bagian dari generasi penerus, para wisudawan memiliki peranan penting dalam mendorong ekonomi digital, menciptakan inovasi, dan menjawab tantangan dari perkembangan teknologi saat ini. Di era AI dan transformasi digital, kompetensi teknologi menjadi syarat utama bagi daya saing bangsa. Hal ini tidak sekadar mencakup kemampuan penggunaan alat atau aplikasi, tetapi juga keterampilan untuk berinovasi, memecahkan masalah secara kreatif, dan menggunakan data untuk pengambilan keputusan yang akurat.
BACA JUGA:Prodi Sastra Jepang IPB Cirebon Berkunjung ke FIB UGM
"Saat ini, berbagai platform berbasis AI telah membuka jalan bagi peningkatan produktivitas di berbagai sektor industri. Beberapa di antaranya adalah adalah industri kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan industri kreatif," ujar jebolan Doktoral dari ITB ini.
Penggunaan AI telah memungkinkan diagnosa medis yang lebih cepat dan akurat, sistem pembelajaran yang adaptif dan personalisasi, pelayanan publik yang lebih efisien dan transparan, serta pertumbuhan industri kreatif melalui pengolahan konten digital dan hiburan interaktif.
Namun, seiring dengan kemajuan, perlu diingat bahwa penggunaan AI juga memiliki tanggung jawab besar, terutama dalam hal etika, privasi, keamanan data, dan dampak terhadap ketenagakerjaan.
"Oleh karena itu, para wisudawan diharapkan untuk selalu menjunjung tinggi etika dalam penerapan teknologi, menjaga tanggung jawab sosial, dan memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
BACA JUGA:Kapolri Pimpin Sertijab 6 Perwira Tinggi
Dalam melangkah menuju visi Indonesia Emas 2045, lulusan STMIK IKMI Cirebon diberi tugas besar untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Bahkan mahasiswa di seluruh progam studi wajib mendapatkan pengenalan teknologi AI. Lulusan yang dibekali ilmu dan keterampilan di bidang teknologi memiliki kesempatan untuk menjadi inovator, wirausaha, serta pemimpin dalam memajukan bangsa.
STMIK IKMI Cirebon senantiasa menekankan pentingnya pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam membentuk lulusan yang berkualitas. Melalui pengajaran yang inovatif dan berbasis riset, para lulusan diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang telah mereka peroleh dalam dunia kerja serta memberikan kontribusi positif dalam menciptakan solusi terhadap permasalahan teknologi yang dihadapi masyarakat. Pendidikan yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi ini menjadi fondasi agar lulusan siap bersaing di era digital dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Selain pendidikan, STMIK IKMI Cirebon juga menanamkan semangat penelitian di kalangan mahasiswa sebagai upaya mendorong terciptanya inovasi baru di bidang teknologi informasi. Dengan membekali lulusan dengan kemampuan melakukan riset yang terstruktur dan analitis, mereka diharapkan dapat melahirkan ide-ide dan produk inovatif yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan industri. Penelitian yang dilakukan tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga memiliki potensi untuk diimplementasikan dalam skala yang lebih luas, termasuk di sektor industri kreatif dan layanan publik.