Janji Calon Kepala Daerah
ilustrasi Janji Calon Kepala Daerah-istimewa-
Oleh: Abdul Rozak*
JANJI adalah ikatan 2 pihak. Janji adalah kata yang diucapkan untuk menguatkan apa yang akan dilaksanakan bila syarat terpenuhi.
Janji adalah kata yang harus dinyatakan dalam bentuk perilaku atau bentuk lain, sesuai dengan yang dijanjikan. Banyak orang mudah janji, sulit membuktikannya.
Banyak orang hanya janji karena niat atas menyelesaikan kepentingan diri, bukan karena kebersamaan. Bahagia diri dipentingkan di atas ketidakbahagiaan orang lain. Janji bagi seseorang memang sering mudah diucapkan.
BACA JUGA:Menelisik Psikologi dalam Perkembangan Peserta Didik
Hanya mengucapkan agar tujuan tercapai. Menutur mereka yang mudah berjanji pembuktian bisa diatur kemudian. Mungkin juga tidak sempat ditempati. Solusinya meminta maaf. Janji selesai dengan meminta maaf.
Terkadang kita lupa bahwa janji itu harga diri, kehormatan diri. Kepercayaan orang terhadap kita adalah kata-kata, rangkaian kata yang merujuk kepada isi dan struktur.
Betapa banyak orang berucap di lisan. Segalanya begitu mudah meluncur dari lisannya. Lisan seperti tidak ada “remnya”.
Kita tidak pernah menghitung kalimat yang keluar dari lisan. Dalam hitungan detik perkatan dapat keluar begitu saja.
BACA JUGA:Alvin Lim Tantang Pratiwi Novi dan Denny Sumargo Siram Mata dengan Air Keras:
Setiap ada kesempatan kita berkomentar tentang segala hal termasuk yang seharusnya tidak pernah berkaitan dengan kepentingan diri.
Mulut ini seperti tidak mau berhenti, tidak mau bersabar melihat hal yang menarik atau tidak menarik. Begitu biasanya sulit merapatkan jika telah membuka.
Lisan seperti siap mengucap saat bertemu dengan teman. Bertemu dan kemudian berbicara. Berbicara tentang apa saja.
Berbagi topik yang melintas di kepala masing-masing. Banyak bumbu dan intinya sangat sedikit. Pembicaraan kian kemari, fokusnya hanya beberapa menit dan tambahannya bisa 2 jam.