PSSI Investigasi Penonton Siluman Laga Indonesia vs Australia di SUGBK

Ultras Garuda-instagram-radarcirebon

BACAKORANRADAR.CO – Indonesia vs Australia pada babak kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 menyisakan masalah. Unggahan penonton siluman berseliweran, langsung menyindir PSSI.

Ya, memang, laga Indonesia vs Australia sangat dinantikan masyarakat tanah air. Namun, ada sejumlah penonton ilegal yang kemudian disebut penonton siluman masuk ke stadion.

Penonton siluman Indonesia vs Australia ini memang meresahkan penoton resmi. Mereka masuk tanpa membayar tiket ke stadion. Hal ini membuat PSSI geram.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga buka suara soal adanya penonton siluman alias mereka yang masuk ke area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta tanpa tiket.

BACA JUGA:Dari Hongkong Open 2024, Komang Berhasil Melaju ke Babak Kedua Usai Kalahkan Pebulu Tangkis India

Laga Indonesia vs Australia, di tengah pertandingan, penonton masuk seenaknya. Federasi bakal mengusut dan menginvestigasi kasus tersebut.

Euforia Timnas Indonesia menahan imbang Australia 0-0 pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 memang sedikit ternodai. Itu karena terdapat 'penonton siluman' Selasa malam 10 September 2024.

Semua bermula saat para penggemar tak bertiket memaksa dan menerobos gerbang  ke area ring road. Mereka masuk dengan memanfaatlan celah saat petugas hendak masuk lewat gerbang B.

Tapi, petugas di gerbang tersebut tak mampu menahan masifnya suporter gelap tersebut. Mereka pun langsung menerobos masuk melalui zona tiga pintu 8-11.

Petugas dan steward yang berjaga juga gagal mencegah para penonton siluman yang merangsek masuk. Mereka pun masuk ke area tribune.

BACA JUGA:Inilah 5 Daerah Jawa Barat yang Memiliki IPM Tertinggi, Apakah Cirebon Salah Satunya? Cek Disini

Arya Sinulingga mengetahui masalah itu sejak malam beberapa lama setelah kejadian. PSSI pun bakal langsung menginvestigasi.

"Kami sejak tadi malam sudah mengindetifikasi hal ini, dan kami sedang melakukan investigasi apakah ada 'orang dalam' atau siapapun yang melakukan hal ini," kata Arya dalam keterangan resminya.

Buntut kejadian tersebut, Arya mengatakan bahwa panitia pelaksana telah melakukan perombakan total terhadap manajemen keamanan untuk masuk ke dalam stadion.

BACA JUGA:Bangkrut, Quantum PHK Karyawan Sebanyak 511 Orang, Penjualan Drop

Itu dilakukan agar saat pertandingan kandang Indonesia berikutnya pada November bisa lebih baik.

"Itu yang sudah pasti. Perubahan total manajemen keamanan masuk ke stadion akan melibatkan pihak-pihak yang sudah profesional dalam melakukan crowd management," terang Arya.

"Hal ini akan dilakukan pada saat kita kembali jadi tuan rumah pada Bulan November," pungkas Arya Sinulingga. (*)

Tag
Share