Cuma Dihadiri Dua Paslon, Buka Ruang Inklusif, Diskusi Kaum Muda dengan Calon Pejabat

DISKUSI DENGAN KAUM MUDA: Dua pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Cirebon menghadiri diskusi publik yang digelar di Gedung ICC Attaqwa Centre.-AZIS MUTAHROM-RADAR CIREBON

Dua pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Cirebon menghadiri diskusi publik yang digelar di Gedung ICC Attaqwa Centre, Sabtu malam (7/9).

Diskusi ini diprakarsai oleh mahasiswa dan kaum muda yang tergabung dalam perkumpulan Bersama Indonesia, dengan tema ”Mendesak Calon Pemimpin Daerah untuk Membangun Cirebon yang Berkemajuan, Berkeadaban, dan Berkeadilan Lintas Generasi.”

Paslon yang hadir dalam acara tersebut adalah Eti Herawati-Suhendrik dan Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati. Sementara itu, pasangan Effendi Edo-Siti Farida yang juga diundang tidak dapat hadir karena di waktu yang sama harus menghadiri agenda konsolidasi partai.

Ketua panitia, Omar Qotmaniti, menjelaskan bahwa diskusi publik dalam momentum Pilkada ini berangkat dari keresahan mahasiswa dan kaum muda yang melihat pentingnya peran mereka dalam memperbaiki masa depan bangsa. ”Bukan hanya di level nasional, tetapi juga di tingkat daerah,” ujarnya.

Pihaknya merasa bahwa Pilkada adalah momen yang tepat untuk mengadakan diskusi dengan mengundang para calon kepala daerah guna memaparkan program-program yang mereka tawarkan kepada masyarakat Kota Cirebon.

”Meski dengan waktu yang singkat, kami berhasil mempersiapkan acara ini dalam waktu kurang dari satu minggu, berkoordinasi dengan para paslon serta pihak terkait, termasuk keamanan,” jelasnya.

Omar menekankan pentingnya membuka ruang inklusif bagi para calon pejabat untuk berdialog dan mendengarkan aspirasi rakyatnya. 

”Biasanya, dialog seperti ini hanya diikuti oleh kalangan elit yang memiliki jabatan. Namun, dengan kehadiran para paslon di acara ini, kami merasa bersyukur karena aspirasi kaum muda dapat disampaikan langsung kepada calon pemimpin mereka,” tambahnya.

Ia juga menyatakan bahwa masyarakat sering kali hanya mengenal para paslon melalui poster dan baliho saja, sehingga diskusi ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam gagasan yang ditawarkan oleh para calon.

”Masyarakat atau audiens tinggal menyerap apa yang disampaikan oleh para calon dan menyimpulkan sendiri program serta gagasan mana yang cocok dan dapat diterima,” katanya.

Sebagai penutup, Omar menegaskan bahwa sebagai mahasiswa dan kaum muda, pihaknya berusaha tetap netral dan hanya bertujuan memberikan ruang diskusi langsung antara calon pemimpin dan kaum muda, yang selama ini mungkin jarang terjadi.(azs)

Tag
Share