PAUS Fransiskus tidak akan sendirian saat berkunjung ke Indonesia pada 3–6 September 2024 mendatang. Rencananya, sebanyak 60 uskup dari berbagai negara akan mendampingi kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
"Jadi Uskup yang akan hadir itu jumlahnya sekitar 60 orang. Yakni, 2 orang Kardinal dari Vatikan, 3 Uskup dari Vatikan, 10 Uskup dari Asia, 1 Uskup dari Australia, dan 44 Uskup dari Indonesia," ujar Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo kepada wartawan, Kamis (29/8).
Acara puncak kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia akan ditandai dengan perayaan Ekaristi atau Misa Kudus yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat pada Kamis (5/9) mendatang. Rencananya, puluhan ribu umat katolik dari berbagai daerah akan turut hadir dalam misa di GBK.
Sebagaimana diketahui, Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada 3 sampai 6 September 2024. Setibanya di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan berkunjung ke Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia. Serta berkunjung ke Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga, Paroki Katedral, dan Masjid Istiqlal.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Bukan yang Pertama Ke Indonesia, Berikut Jejak Lawatan Paus di Tanah Air
Kunjungan Paus Fransiskus akan diakhiri dengan misa di GBK bersama puluhan ribu umat yang telah mendaftar lewat paroki masing-masing.
Pimpinan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyampaikan sejumlah persiapan untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Jakarta. Salah satu agenda utama Paus Fransiskus selama di Jakarta adalah memimpin Misa Akbar di Stadion Utama GBK pada 5 September. Pada tanggal itu, perkantoran di kawasan Senayan dan sekitarnya diimbau untuk menerapkan bekerja dari rumah (WFH).
Persiapan kedatangan Paus Fransiskus itu disampaikan oleh Chairman of the Committee for Pope Francis' Apostolic Journey to Indonesia Ignasius Jonan. Dia menjelaskan, kegiatan Misa Akbar di GBK akan dilakukan di dua titik. Yaitu di Stadion Utama GBK dan Stadion Madya. "Undangan sekitar 85 ribu orang," katanya.
Mantan Menteri Perhubungan itu mengatakan, kegiatan Misa akan diselenggarakan pada sore hari. Rencananya Misa berlangsung sampai pukul 18.30 WIB. Sementara, pintu masuk GBK mulai dibuka setelah pukul 12.30 WIB.
BACA JUGA:Pelantikan 70 Pengurus Karang Taruna Kabupaten Majalengka
Dengan demikian, lanjut Jonan, pada 5 September nanti ada dua agenda besar di kompleks GBK. "Jadi di Senayan, di sekitar GBK, diterapkan WFH," katanya. Sehingga bisa memperlancar kegiatan Misa Akbar tersebut.
Jonan berpesan agar jamaah yang ingin mengikuti Misa Akbar itu menggunakan angkutan umum. Terutama untuk warga Jakarta dan sekitarnya. Dia mengatakan, kawasan GBK sudah cukup mudah dijangkau dengan transportasi publik. Karena dilewati jalur Transjakarta dan MRT.
Jonan menambahkan, peserta atau jemaat yang mengikuti Misa Akbar itu sifatnya adalah undangan. Jadi sudah ada orang-orang yang menerima dan membawa undangan itu. "Bagi yang tidak memiliki undangan, bisa mengikuti misa lewat TV," katanya. Karena nanti juga akan disiapkan live streaming. (jp)