Ketua Umum Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia (BLiSPI) menghadiri Simposium Pembinaan Sepak Bola Usia Dini dan Usia Muda se-Dunia, di Kantor Perdagangan Kabupaten Dingnan, Provinsi JiangXi, China. Simposium yang diikuti puluhan negara tersebut berlangsung pada Sabtu 24 Agustus 2024.
BLiSPI menjadi satu-satunya organisasi pembina sepak bola dari Indonesia dalam simposium ini. Selain pengurus, penyelenggara juga mengundang Timnas Pelajar BLiSPI U-12 Putri Indonesia untuk berpartisipasi dalam Turnamen Piala Global Wanita UYC ke-2 U-12 Grup Dunia 2024, 21-23 Agustus. Tim didampingi langsung oleh Sekjen BLiSPI Yessi Yunita.
Event bergengsi ini diikuti puluhan tim dari berbagai negara di dunia, antara lain, tuan rumah China, Spanyol, Prancis, Italia, Kroasia, Serbia, Rusia, Portugal, Swedia, Tanzania, Malaysia dan Indonesia.
Di hadapan para peserta simposium yang berasal dari berbagai negara di dunia, Ketua Umum BLiSPI, Subagja menyampaikan terimakasih atas undangan yang diberikan. Ia menyatakan, simposium ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembinaan sepak bola usia dini dan usia muda di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
BACA JUGA:Jadi Cagub Jateng Diusung PDIP, Andika Perkasa Punya Harta Rp184,53 Miliar
"Saya pribadi dan atas nama pengurus BLiSPI di 34 provinsi Indonesia, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pantia. Tentunya simposium ini membawa banyak manfaat positif terhadap peningkatan kualitas pembinaan sepak bola usia dini dan usia muda di seluruh dunia," kata Subagja.
Subagja pun memaparkan perkembangan sepak bola di Indonesia dan sejarah berdirinya BLiSPI. Ia mengatakan, sebagai negara yang memiliki jumlah pendudukan sebanyak 280 juta di 38 provinsi, sebenarnya sangat mudah untuk mencari pemain usia dini dan usia muda karena sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari di Indonesia. Akan tetapi, sambung Subagja, karena faktor geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Menjadi kendala untuk memantau anak anak indonesia untuk mencari pemain yang berbakat dan bertalenta. Karena itulah Subagja tergerak untuk membentuk BLiSPI pada 2013 silam.
"Untuk memudahkan tingkat kesulitan ini pada tahun 2013 saya membentuk Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia atau BLiSPI. Awalnya beranggotan pengurus Blispi sebanyak 16 provinsi. Namun tiga tahun pada 2016 bertambah menjadi 24 provinsi. Alhamdulillah saat ini sudah nencapai 34 provinsi dari 38 provinsi di indonesia," kata Subagja.
Ayah angkat Firman Utina dan Egy Maulana Vikri ini mengungkapkan maksud dan tujuan nembentuk BLiSPI, adalah membantu program pemerintah untuk membangun pembinaan sepakbola indonesia yang berjenjang mulai dari usia dini dan usia muda. (mid)