Pemanfaatan Aplikasi ABPK Ber KB dan Si KB Pintar Dalam Layanan Intervensi Sensitif Pada Percepatan Penurunan

Selasa 27 Aug 2024 - 18:58 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Lia Nurcahyani, SST., MPH 

Prevalensi stunting masih tinggi baik secara nasional, di Provinsi Jawa Barat maupun di Kota Cirebon. Salah satu faktor penyebab tidak langsung terjadinya stunting yaitu faktor ibu diantaranya karena jarak antar kelahiran singkat, sehingga salah satu layanan intervensi sensitive dalam percepatan penurunan stunting adalah pelayanan KB pascapersalinan.

Salah satu permasalahan pada pelayanan Keluarga Berencana adalah masih tingginya unmet need yaitu kebutuhan pelayanan KB yang  tidak  terpenuhi.

Dalam 10 tahun terakhir, data tren penurunan unmet need stagnan di angka 11%, sedangkan target pada tahun 2024 sebesar 7,4% .

BACA JUGA:31 Santri Ikuti Imtihan dan Khotmil Quran

Pemahaman masyarakat tentang KB, termasuk efek samping, penanganan komplikasi dan kegagalan masih rendah dikarenakan belum optimalnya pemberian KIE dan konseling yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat, terutama penyediaan bahan-bahan edukasi yang komprehensif, aplikatif dan mudah diperoleh.

Agar tujuan konseling menjadi optimal, diperlukan suatu alat bantu bagi konselor. Alat bantu yang  diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI adalah lembar balik Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) ber-KB tetapi pemanfaatannya belum optimal. 

Penulis telah menghasilkan inovasi aplikasi ABPK ber KB yang mengacu kepada lembar balik ABPK ber KB dengan kesimpulan aplikasi ABPK ber KB telah memenuhi kualitas sistem, kualitas informasi dan kepuasan pengguna, karena penggunaannya dirasakan lebih mudah dan efektif baik di dalam gedung maupun di luar gedung, terutama ketika sedang kunjungan rumah, serta meningkatkan percaya diri bidan dalam memberi konseling KB.

Selain itu, telah dilakukan penelitian yang menghasilkan Si KB Pintar, yaitu aplikasi yang dapat digunakan oleh klien agar bisa berdiskusi kembali dengan suami di rumah setelah diberikan penjelasan oleh bidan, yang sudah tersedia dalam playstore, dengan responden penelitian seluruh Bidan Koordinator Puskesmas se-Kota Cirebon dan 110 ibu hamil trimester III dengan mitra penelitian Ikatan Bidan Indonesia Cabang Kota Cirebon .

BACA JUGA:BIJB Buka Rute Baru Majalengka-Singapura

Penelitian ini telah membuktikan pemberian konseling menggunakan aplikasi ABPK ber KB dan Si KB Pintar efektif terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang KB dan penggunaan kontrasepsi pasca persalinan. Hasil penelitian telah dipublikasikan pada Jurnal Internasional Bereputasi yaitu Jurnal Kesmas vol 18 (2) 2023 : 137-144.

Hasil penelitian tersebut telah diintegrasikan untuk pembelajaran di Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya (Kampus Cirebon) pada mata kuliah Kesehatan Perempuan dan Perencanaan Keluarga.

Selain diintegrasikan pada kegiatan pembelajaran, hasil penelitian tersebut dimanfaatkan  dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh penulis beserta tim pengabdi yaitu Hj. Dyah Widiyastuti, SST, M.Keb dan Ns. Sriyatin, APP, S.Kep, M.Kes beserta mahasiswa di Puskesmas Jagasatru Kota Cirebon.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Agustus 2024. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberdayakan bidan dan kader KB sebagai tim pendamping keluarga berisiko dalam mengoptimalkan pemberian edukasi tentang KB dengan menggunakan alat bantu aplikasi ABPK ber KB dan Si KB Pintar.

BACA JUGA:Pasangan Karna-Koko Jadi Pasangan Pertama Daftar ke KPU

Tags :
Kategori :

Terkait

Terkini

Kamis 28 Nov 2024 - 21:33 WIB

Disdik Komitmen Cetak Generasi Emas

Kamis 28 Nov 2024 - 21:32 WIB

Pengurusan Izin Nakes Secara Online

Kamis 28 Nov 2024 - 21:26 WIB

Tak Mau Terjun ke Dunia Politik