Menjelang pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan yang dijadwalkan pada Selasa (27/8) esok hari, peta kekuatan politik semakin terlihat jelas. Bahkan diprediksi koalisi partai politik (parpol) pengusung Paslon Dian-Tuti (Dirahmati) untuk maju di Pilkada Kuningan, Jabar, semakin gemuk.
Kondisi saat ini memperlihatkan dominasi koalisi Paslon Dirahmati. Sebab selain diusung pertama kali oleh Golkar, paslon ini diperkuat dukungan politik dari Partai NasDem dan QGerindra. Termasuk dukungan PKS yang disinyalir bakal berlabuh ke Partai Golkar.
Kehadiran Partai Gerindra sebagai pendukung baru bagi Paslon Dirahmati telah memperkuat posisinya, sehingga arah politik di Kuningan disinyalir akan sejalan dengan dinamika politik di tingkat nasional.
Pemerhati politik Sujarwo menilai, bahwa koalisi besar yang melibatkan Partai Golkar, Gerindra, dan NasDem semakin menguatkan peluang Paslon Dirahmati, untuk memenangkan Pilbup Kuningan yang akan digelar pada 27 November 2024.
BACA JUGA:KPU Kuningan Siap Terima Pendaftaran
"Bersatunya kekuatan partai-partai besar ini bisa mengarah pada pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di tingkat daerah, yang bukan hal mustahil untuk terwujud," ujarnya.
Dalam waktu yang tersisa hingga akhir masa pendaftaran pada 29 Agustus 2024, lanjutnya, kemungkinan besar akan ada tambahan partai politik yang memiliki kursi di parlemen bergabung dengan koalisi parpol pendukung Dirahmati. Selain itu, partai non-parlemen juga diduga kuat akan merapat ke paslon tersebut.
Jika skenario KIM plus ini benar-benar terwujud, Ia memperkirakan Pilbup Kuningan 2024 hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon bupati dan wakil bupati. Kondisi ini, bisa menciptakan pertarungan politik yang kurang berimbang di Kuningan.
"Jika hanya ada dua pasangan calon yang bertarung, maka kompetisi politik ini bisa menjadi kurang dinamis. Bahkan cenderung lebih menguntungkan pasangan yang memiliki dukungan koalisi besar seperti Dirahmati," katanya.
BACA JUGA:Gagalkan Pengiriman Ribuan Botol Miras
Ia juga mengingatkan, bahwa dinamika politik yang berkembang pesat ini harus terus diawasi oleh masyarakat, agar proses demokrasi di Kuningan tetap berjalan dengan sehat dan adil.
"Partisipasi aktif masyarakat dalam mengawal proses politik sangat penting, agar Pilbup Kuningan 2024 benar-benar mencerminkan aspirasi dan keinginan rakyat," ungkapnya.
Saat ini, hanya PKS yang belum terlihat jelas memberikan rekomendasi politik untuk Pilkada Kuningan. Sementara PDIP dan PPP yang mengusung Ridho-Kamdan (Ridhokan), mendapat dukungan dari Partai Demokrat.
Sedangkan PKB yang mengusung Calon Bupati Kuningan H Yanuar Prihatin, belum memutuskan nama calon wakilnya. PKB sendiri mendapat dukungan dari PAN untuk mengusung Yanuar di Pilkada Kuningan. (ags)