Implementasikan Panel Surya, SMPN 7 Kota Cirebon Pangkas 25% Kebutuhan Listrik Bulanan

Jumat 23 Aug 2024 - 22:05 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

CIREBON- Rindang dan asri. Itulah kesan pertama yang dirasakan saat memasuki kawasan SMPN 7 Kota Cirebon. Memiliki misi menanamkan karakter siswa yang peduli lingkungan, sekolah ini menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri Berbasis Energi Terbarukan.

Dengan mengimplementasikan penggunaan panel surya, kurang dari satu tahun ke belakang ini SMPN 7 Kota Cirebon mampu memangkas 25% kebutuhan listrik bulanannya.

Kepedulian SMPN 7 Kota Cirebon terhadap lingkungan telah diimplementasikan melalui beragam program sejak lama. Bahkan setiap 4 tahun sekali pihak sekolah merilis Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup (GPBLH).

Di dalamnya terdapat rencana program yang diimplementasikan di sekolah berhubungan dengan pelestarian lingkungan. Tak heran jika sejak 2019-2020 SMPN 7 Kota Cirebon mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata tingkat Kota Cirebon.

BACA JUGA:Bambang: Putusan MK Harapan Baru bagi Masyarakat

Konsistensi akan program cinta lingkungan pun terus ditanamkan oleh guru kepada siswa. Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawa anak pada sampah misalnya, SMPN 7 Kota Cirebon membagikan tempat makan dan tumbler sebagai upaya mengurangi sampah plastik.

“Kami menerapkan tanggung jawab pada mereka bahwa sampahmu adalah tanggung jawabmu. Penyediaan tempat sampah pun kami pisahkan dari organik dan anorganik agar mereka terbiasa," jelas Ketua Tim Monitoring Adiwiyata SMPN 7 Kota Cirebon, Dewi Yoni Setyorini.

Di tahun 2021, SMPN 7 Kota Cirebon pun berhasil mendapatkan gelar Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Barat. Kemudian di 2023 mendapatkan Adiwiyata Tingkat Nasional. Bagai sebuah mimpi besar yang terwujud, di tahun tersebut SMPN 7 Kota Cirebon pun merasa bersyukur mendapatkan bantuan panel surya dari Pertamina Hulu Energi ONWJ.

Tepat di bulan November penyerahan panel surya tersebut dilakukan. “Ini menjadi mimpi besar kami yang terwujud tiba-tiba. Kami merasa bersyukur karena ini bisa menjadi sebuah alat yang berguna dan menjadi sarana pembelajaran bagi siswa," ungkap Dewi Yoni Setyorini, Jumat (23/8/2024).

BACA JUGA:Pj Walikota Cirebon Dukung Konferensi PWI Kota Cirebon

Panel surya berkapasitas 3,3 Kwt (kilowatt) tersebut ditempatkan di ruang laboratorium. Sejak dipasang, pemantauan kinerja panel surya ini pun turut dipantau oleh kader divisi energi yang berasal dari para siswa.

Tentunya tetap mendapatkan bimbingan dari Pertamina Hulu Energi ONWJ. Ini sangat berarti bagi sarana belajar para siswa khususnya para kader adiwiyata yang berasal dari 20% jumlah siswa. "Mereka bisa melihat langsung bagaimana energi matahari bisa ditangkap oleh panel surya dan diubah menjadi energi listrik," ungkapnya.

Pemanfaatan panel surya ini telah mengakomodir kebutuhan listrik untuk lima ruangan mulai dari ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang kelas, hingga toren air. Bahkan pemanfaatan panel surya ini telah memangkas 25% biaya listrik bulanan di SMPN 7 Kota Cirebon. Tak ada kendala dalam penerapan panel surya hingga saat ini.

"Biasanya biaya listrik bulanan kami mencapai Rp8juta per bulan, setelah memanfaatkan panel surya tagihan listrik rata-rata hanya mencapai Rp6 juta per bulan," kata Dewi Yoni Setyorini.

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Pemuda Desa lewat Pelatihan Las

Tags :
Kategori :

Terkait