Meski disebut sebagai kabupaten sumber mata air, namun faktanya tidak seindah julukannya. Banyak wilayah di Kabupaten Kuningan yang mengalami kekeringan. Bahkan di tahun lalu, ada sekitar 10 desa di wilayah timur yang rutin dipasok air bersih baik oleh BPBD Kuningan, PAM Tirta Kamuning, Polres, Baznas, BRI maupun instansi dan BUMD lainnya. Air bersih atau baku tersebut dikirim menggunakan mobil tangki.
Dan memasuki akhir Agustus 2024, musim kemarau menjadi mimpi buruk bagi warga Desa Pakembangan, Kecamatan Garawangi. Ternyata sudah dua bulan ini warga Pakembangan harus rela antre mengambil air bersih dari sambungan pipa Pamsimas untuk memenuhi kebutuhan minum dan cuci sehari-hari.
Antrean panjang jeriken, ember dan wadah galon milik warga dekat sambungan pipa Pamsimas di desa tersebut menjadi pemandangan yang rutin terjadi setiap hari. Kadang warga harus menunggu semalaman untuk mendapatkan air bersih Pamsimas dari mata air Cidangdeur yang debitnya semakin hari kini semakin mengecil. Akibatnya, antrean warga yang membutuhkan air bersih juga tak terelakan.
"Sudah dua bulan air sumur kering dan ledeng dari Pamsimas juga mati. Jadi solusinya kami menampung air dari pipa Pamsimas yang kondisinya pun kini hanya mengalirkan air sangat kecil, sehingga kami harus mengantre seharian," papar Emi (78), warga RT 3 Desa Pakembangan, kemarin.
BACA JUGA:Edan, Kakek Sudah Bau Tanah Cabuli Bocah Tujuh Tahun
Emi menerangkan, kesulitan warga mendapatkan air bersih ini menjadi hal yang rutin terjadi setiap musim kemarau tiba. Bantuan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang dibangun tahun 2008 saat ini kondisinya sudah tidak lagi berfungsi dengan baik lantaran berbagai permasalahan terutama dari segi perawatan.
"Kalau musim hujan, keran dari Pamsimas ini ngocor. Beda ketika kalau sudah kemarau seperti sekarang ini, pasti aliran airnya mati. Solusinya kita ambil air lagi ke sumur, tapi baru dua bulan kemarau langsung kering juga. Jadi untuk mengatasi selama musim kemarau, ya kami membutuhkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah," sebut Emi.
Kesulitan warga Pakembangan ini rupanya langsung mendapat tanggapan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan. Lembaga yang dikomandoi Indra Bayu Permana tersebut segera mengirimkan bantuan air bersih, Rabu siang (21/8). Kehadiran satu tangki air bersih kapasitas 5.000 liter ini pun langsung disambut antusias warga berebut menampung air ke dalam wadah masing-masing.
"Alhamdulillah, akhirnya ada bantuan air bersih. Saya tampung lima ember untuk kebutuhan minum dan mandi keluarga. Mudah-mudahan cukup sampai besok. Kami sih berharap agar BPBD rutin mengirimkan bantuan air bersih, biar warga Pakembangan tidak kelimpungan," ungkap Maya, warga lainnya dari RT 2.
BACA JUGA:Edan, Kakek Sudah Bau Tanah Cabuli Bocah Tujuh Tahun
Karena itu, baik Emi, Maya dan warga Pakembangan lainnya berharap bantuan air bersih ini tidak hanya sekali mengingat keberadaan Pamsimas yang belum normal. "Kami inginnya Pamsimas bisa berfungsi lagi, karena kalau harus berebut air bersih bantuan dari BPBD kami capek harus unjal-unjalnya. Inginnya Pamsimas bisa normal lagi, jadi kami tidak usah repot menunggu air sumur isi lagi," harap Maya.
Sementara Kadus I Desa Pakembangan Warta Sudarto mengakui kondisi Pamsimas di desanya sudah beberapa tahun terakhir ini tidak berfungsi maksimal karena beberapa kendala. Terutama berkaitan dengan kondisi saluran pipa yang beberapa di antaranya mengalami kebocoran karena dimakan usia.
"Kalau musim kemarau seperti ini debit air di hulu Cidangdeur juga berkurang. Ditambah kendala saluran air yang tersumbat karena ada akar rumput yang masuk, belum lagi yang pecah karena terinjak dan sebagainya. Karena keterbatasan anggaran, perbaikan Pamsimas ini belum bisa optimal," ujar Warta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, bantuan air bersih ini sebagai tindakan darurat untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga Pakembangan. Selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi lainnya guna memenuhi keinginan warga.
BACA JUGA:Kejuaraan Tarkam dan Porkab Libatkan Ribuan Atlet