Sedangkan responden berdasarkan pendidikan, lulusan SMA sebanyak 37,74 persen disusul lulusan sarjana 25,72 persen, SD 17,79 persen, SMP 11,54 persen dan diploma 7,21 persen.
“Sementara responden memilih calon walikota dengan beragam alasan. Mulai dari profesional dan kompeten sebanyak 28,37 persen, memilih karena kenal sebanyak 37,40 persen, memilih karena visi dan misi jelas 19,47 persen, berpengalaman 15,38 persen, dan lain-lain 11,96 persen,” terang Yuda Sanjaya.
INGIN TERUS TURUN KE MASYARAKAT
Sementara itu, Eti Herawati mengapresiasi hasil survei Litbang Radar Cirebon Group. Eti mengatakan hasil survei ini menjadi pemacu semangat untuk semakin giat turun ke masyarakat.
Ia mengatakan, waktu menuju Pilkada 2024 semakin dekat. Karena itu, pola pendekatan dan kolaborasi dengan masyarakat harus terus dilakukan. “Di internal, kami akan terus bergerak, baik psra kader, relawan, maupun simpatisan,” terang Eti.
BACA JUGA:Pemainnya Kebanyakan, Pelatih Chelsea Pusing
Bagaimanapun juga, kata Eti, masyarakat ingin disapa langsung oleh calon pemimpinnya. Karena itu, dirinya akan selalu turun menyapa warga sekaligus “belanja masalah” untuk dituntaskan jika kelak terpilih pada Pilkada 2024.
Sementara itu, keunggulan Eti Herawati di berbagai survei, termasuk yang terbaru yang dilakukan Radar Cirebon Group, disebut karena keberhasilan Eti dalam membangun relasi dengan masyarakat hingga tingkat bawah.
Analisis itu seperti disampaikan pemerhati politik, Hendri B. Ia mengatakan, relasi sosial yang dibangun Eti Herawati sejak jauh-jauh hari atau sejak menjabat Wakil Walikota Cirebon, masih tertanam kuat di masyarakat.
BACA JUGA:Saatnya Kembali Ke Puncak
“Itu menjadi kelebihan Eti karena selama ini rajin turun ke bawah. Bahkan kerap turun langsung ke warga yang sedang punya hajat. Ini menjadi nilai tambah. Jadi wajar kalau cukup dikenal hingga tingkat bawah,” terang Hendri. (abd)