Petilasan Sunan Kalijaga merupakan salah satu warisan cagar budaya Kota Cirebon.
Masyarakat sekitar seringkali mengunjungi lokasi ini untuk menikmati suasana dan menyaksikan tingkah kera yang bebas berkeliaran.
Pada hari-hari biasa, petilasan yang juga dikenal sebagai Situs Taman Kera ini terbilang sepi.
Hal ini juga terlihat pada kunjungan Radar Cirebon pada 12 Agustus.
Tidak ada kendaraan wisatawan yang terparkir, hanya tampak sejumlah pedagang di area dalam tempat bersejarah tersebut.
Petilasan ini terletak di Jalan Pramuka, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, dan dikelilingi pepohonan rimbun.
Suasananya teduh dan nyaman, bahkan saat siang hari. Lokasinya cukup mudah dijangkau karena berada di tengah permukiman penduduk dan hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Cirebon.
”Sudah beberapa kali saya ke sini, tapi hanya lewat saja. Belum pernah masuk ke dalam,” ucap Doni, warga Kota Cirebon, saat ditemui di sekitar lokasi pada 12 Agustus.
Kompleks petilasan ini memiliki luas sekitar 20.000 meter persegi dan dilalui oleh dua aliran sungai yang masing-masing memiliki nama berbeda.
Di dalam kompleks terdapat bangunan petilasan, sumur kuno, masjid, makam, serta hutan lindung yang dihuni puluhan kera.
Masyarakat setempat menyebut bangunan petilasan dengan istilah Pesarean, yang berasal dari bahasa Jawa dan berarti tempat peristirahatan.
Bangunan pesarean berbentuk huruf L dan memiliki tiga ruang. Ruangan pertama berfungsi sebagai tempat peziarah.
Ruangan kedua digunakan untuk beberapa makam kuno, sedangkan ruangan ketiga dipercaya sebagai tempat tidur Sunan Kalijaga yang tertutup kelambu.
Sunan Kalijaga adalah salah satu Wali Songo yang dikenal senang mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk berdakwah.
Salah satu tempat yang dikunjungi Sunan Kalijaga adalah Cirebon.