MAJALENGKA - Entah sampai kapan lahan yang ada di Blok Bagung Desa Ligung Lor Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka akan dibangun Balai Latihan Kerja (BLK). Hingga sekarang tidak ada tanda-tanda, lokasi tersebut ada pembangunan, akibatnya dipenuhi ilalang dan penuh corat-coret di pagarnya.
Pemagaran dan pengurugan kantor BLK di wilayah utara ini digadang-gadang merupakan kantor baru yang diperuntukkan bagi calon pekerja yang satu-satu di Kabupaten Majalengka. Padahal sangat tepat kalau lahan tersebut dijadikan sebagai gedung BLK, guna mengimbangi Sumber Daya Manusia (SDM) seiring menggeliatnya pembangunan industri pabrik di Kabupaten Majalengka yang sudah lama terwujud. Karena, lahan itu sendiri dibiarkan saja sejak tahun 2015.
Warga setempat, Nadi (52) mengatakan, kehadiran BLK sendiri tentunya disambut positif oleh masyarakat khususnya wilayah Kecamatan Ligung. Mereka berharap ke depan anak dan cucu mereka bisa dididik dan dilatih di sarana fasilitas sebelum terjun ke dunia kerja.
BACA JUGA:Terbengkalai 10 Tahun, Proyek Rp 4 Miliar Masjid Agung Sumber Rampung Tahun Ini
"Namun BLK di desa kami tidak segera terwujud. Bagaimana membuat masyarakat di sini (Ligung) akan lebih terampil sebelum masuk dan memulai kerja ke dunia industri karena kantor BLK pun sampai sekarang mangkrak tidak terealisasi. Padahal lahannya sudah ada," tuturnya.
Kata dia, BLK sendiri sebagai media mendapatkan pengalaman maupun pendidikan pekerjaan sebelum terjun di dunia industri. Kehadiran BLK juga diharapkan tidak akan sulit dalam hal mencari pekerjaan karena sudah memiliki kemampuan dan keahlian.
"Apalagi Majalengka dalam beberapa tahun terakhir ini perkembangan industri pabrik sudah sangat pesat," katanya.
Nadi menambahkan pembangunan pemagaran dan pengurugan BLK di desa Ligung Lor sendiri menelan anggaran Rp2,6 miliar lebih dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh PT Monodon Pilar Nusantara.
BACA JUGA:Malam Ini, di Gelar Acara Perpisahan Nashrudin Aziz-Eti
Salah seorang pelaksana proyek, Rasda mengatakan pembangunan BLK tepat berdampingan dengan gedung resi gudang merupakan anggaran bersumber APBD I Pemprov Jawa Barat. Pelaksanaannya baru tahap pengurugan dan pemagaran saja dengan waktu pelaksanaan enam puluh hari.
"Kala itu hanya dilaksanakan pengurugan lahan yang akan di bangun BLK dengan tanah merah dan pemagaran muka depan. Sedangkan mungkin untuk pembangunan selanjutnya akan di lakukan pelelangan tender kembali. Akan tetapi sampai sekarang tidak ada realisasi pembangunan BLK itu," tuturnya.
Dalam pelaksanaan pengurugan dan pemagaran melibatkan tenaga kerja warga setempat. Artinya selama delapan tahun terakhir ini tidak ada tindak lanjut yang berarti terhadap pembangunan BLK. **