Sejarah Nama Indonesia

Rabu 07 Aug 2024 - 18:10 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Riyatno, S.Sos 

Catatan masa lalu menyebut Kepulauan Indocina dan Australia dengan aneka ragam. Kronik-kronik Tionghoa kawasan ini sebagai Nan-Hai (Kepulauan Laut Selatan). 

Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah seberang), nama yang diturunkan dari kata Dwipa (pulau) antara (luar, seberang).

Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (pulau emas) diperkirakan pulau sumatera sekarang yang terletak di kepulauan Dwipantara. 

BACA JUGA:Instruksikan Relawan Cabut Baliho

Bangsa arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai jaza’ir al-jawi (kepulauan jawi). Nama latin untuk kemenyan, Benzoe berasal dari batang pohon Styrax Sumatrana yang dulu tumbuh di Sumatera.

Sampai hari ini jema’ah haji Indonesia masih sering di panggil “Orang Jawa” oleh orang Arab, termasuk untuk orang dari luar Jawa sekalipun.

Dalam Bahasa arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatera), Sholibis (Sulawesi) dan Sundah (Sunda) yang disebut Kulluh Jawi (semua jawa).

Bangsa-bangsa eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok.

BACA JUGA:Tabur Bunga dan Potong Tumpeng Tandai Ultah PPAD Ke-21 Kota Cirebon

Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. 

Unit politik yang berada dibawah jajajahan Belanda yang bernama Samara Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu “Insulinde” yang artinya kepulauan Hindia (dalam Bahasa latin Insula berarti Pulau).

Nama Insulinde ini selanjutnya kurang popular, walau pernah menjadi nama surat kabar dan Organisasi Pergerakan di awal abad ke-20.

Tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan Journal of The Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI : Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur) yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869) berasal dari Skotlandia.

BACA JUGA:Miliki Basis Hingga ke Desa, Karang Taruna Jadi Bidikan Kandidat Balon Bupati

Tags :
Kategori :

Terkait

Terkini

Jumat 20 Sep 2024 - 18:41 WIB

ASN dan Kuwu Teken Pakta Integritas

Jumat 20 Sep 2024 - 18:39 WIB

Realisasi Investasi di Bawah Target

Jumat 20 Sep 2024 - 18:04 WIB

Pleno Sempat Diskorsing Dua Jam