Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli 2024, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Agen Pemegang Merek (APM) Mazda di Indonesia, memperkenalkan seni kerajinan tangan asal Jepang, Kurumie, kepada pengunjung GIIAS 2024. Bertempat di booth Mazda di Hall 7A, ICE BSD City, Tangerang, sebanyak 20 peserta yang terdiri dari jurnalis, komunitas pecinta Kurumie dan pengunjung, antusias mengikuti workshop pembuatan Kurumie yang didemonstrasikan oleh seniman Kurumie, Linda Khang.
Kurumie adalah seni kerajinan tradisional Jepang yang telah ada sejak zaman Edo. Kurumie berupa gambar 3D yang dibuat dari busa atau karton yang dibungkus dengan kertas washi, kertas tradisional Jepang. Namun, seiring waktu, penggunaan kertas washi yang mahal mulai digantikan oleh kertas chiyogami.
Dalam prosesnya, membuat Kurumie mencerminkan nilai-nilai Jepang. Seperti ketelitian, kehalusan detil, dan estetika yang indah. Seperti halnya seniman Kurumie yang menggabungkan teknik menggunting, menempel, dan melipat kertas-kertas washi/chiyogami pada pola, Mazda juga menggabungkan teknologi dan inovasi dengan desain yang memikat.
Bagi Mazda, pengembangan mobil adalah sebuah bentuk seni, seperti yang direpresentasikan melalui filosofi Kaicho dalam desain interior mereka. Kaicho, yang berarti "harmoni," adalah filosofi yang menjadi landasan tim desain dalam memilih beragam material dan tekstur yang saling melengkapi sehingga tercipta keselarasan yang sempurna.
BACA JUGA:Respons Pemprov terhadap Keterlibatan Anak dalam Judi Online
Yogantara Partyano Wijaya, Product Trainer Assistant Manager PT Eurokars Group Indonesia (Mazda Indonesia) mengatakan, Mazda sangat menghargai keindahan dan detil dalam desain dan pengembangan mobil-mobilnya.
“Ini selaras dengan nilai-nilai seperti ketelitian, kehalusan detil, dan estetika yang indah dalam kerajinan Kurumie. Nilai-nilai ini juga tercermin dalam berbagai aspek filosofi dan pendekatan desain Mazda, yang menginspirasi kami untuk menghadirkan Kurumie di GIIAS 2024,” ujarnya.
Mazda menggunakan konsep Kaicho dalam desain interior mereka, yang berarti harmoni atau keselarasan. Konsep ini melibatkan pemilihan material dan tekstur yang saling melengkapi, serta pencahayaan halus untuk menciptakan keselarasan dan keindahan dalam interior mobil. Kurumie, dengan perhatian terhadap detail dan keindahan, mencerminkan filosofi ini.
“Kurumie menunjukkan kreativitas seniman dalam menyatukan elemen-elemen yang berbeda menjadi sebuah karya utuh. Setiap potongan kain atau kertas dipilih dan dipotong dengan cermat untuk menghasilkan efek visual yang diinginkan, mencerminkan ketelitian dan keindahan dalam pengerjaannya. Hal ini tercermin dalam filosofi Kaicho Mazda, di mana pemilihan berbagai bahan dan tekstur saling melengkapi hingga mendetil, sehingga interior mobil terlihat seperti sebuah seni yang indah dan harmonis,” tutur Yogantara. (rls)