Mahasiswa IPB University melakukan panen sayuran hidroponik bersama masyarakat Dusun Manis, Desa/Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Mahasiswa KKN-T IPB University berhasil melakukan panen sayuran hidroponik bersama masyarakat Dusun Manis.
Di dusun ini juga sebelumnya sempat diselenggarakan acara sosialisasi dan demonstrasi tanaman hidroponik melalui program kerja Kesaga atau Kebun Sayuran Keluarga, Jumat (26/7).
Pada acara panen sayuran hidroponik kemarin dihadiri oleh beberapa masyarakat yang ada di Dusun Manis, khususnya anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), serta beberapa masyarakat Dusun Manis. Acara panen sayuran hidroponik berlangsung setelah kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) yang aktif dilakukan masyarakat di Dusun Manis setiap Jumat pagi pukul 7.00 WIB.
Dengan terlibat dan menikmati secara langsung terkait hasil panen dari sayuran hidroponik, diharapkan masyarakat dapat tertarik dan mencoba secara langsung untuk melakukannya di rumah masing- masing.
BACA JUGA:Diskopdagperin Rayakan Puncak Hari Koperasi
“Ternyata hanya sesederhana ini dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam menikmati hasil panen dari tanaman sayuran hidroponik, saya tertarik untuk membuatnya di rumah dengan wadah yang seadanya saja,” ujar Rais, Kepala Dusun Manis.
Menurut Rais, masyarakat di desanya hanya mengetahui hidroponik dengan sistem Nutrient Film Technique (NFT), namun dari mahasiswa KKN-T IPB University memperkenalkan sistem yang lebih sederhana yaitu Wick System atau sistem sumbu.
"Dengan mengetahui sistem ini saya harap masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah lebih optimal dan produktif," ungkap Rais.
Nanda Puspita, anggota tim KKN-T mengungkapkan, program ini dilakukan dengan harapan menjadi pemantik bagi para ibu rumah tangga di Dusun Manis untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Caranya, dengan menanam tanaman hidroponik untuk memenuhi kebutuhan rumah dengan sayur yang lebih sehat dan organik dan sistem yang lebih mudah bagi warga dalam mempraktikkannya di rumah.
BACA JUGA:Sekda Dian Pamitan
Alasan dilakukannya penanaman hidroponik, lanjut Nanda, adalah sebagai salah satu metode pertanian inovatif yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan lahan. Teknik ini melibatkan penanaman tanaman tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan media air yang diperkaya nutrisi.
Metode ini tidak hanya menghemat ruang, tetapi juga air, serta memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan optimal.
"Hal ini dikarenakan Desa Pasawahan memiliki lahan yang terbatas, sehingga hidroponik menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal atau rumahan. Sistem hidroponik tidak hanya dapat dibangun di pekarangan rumah, melainkan atap bangunan, bahkan di dalam ruangan menggunakan teknologi pencahayaan buatan," sebut dia
Dengan hidroponik, masyarakat dapat menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan sepanjang tahun tanpa tergantung pada musim. Hal ini tentu berdampak positif pada stabilitas pasokan pangan.
BACA JUGA:Tuan Rumah Juara Umum Cirebon Open