Dia juga menyambut baik terbentuknya poros koalisi Kebangkitan Cirebon Maju (KCM) uang terdiri dari Golkar, PAN, dan PKB. Menurutnya, ke depannya komunikasi politik dengan ketiga parpol akan lebih diintensifkan.
Sementara terkait rekomendasi dari Golkar, Edo mengatakan hingga kini belum diputuskan. Partainya masih memproses dan mengkaji dari hasil survei terakhir yang digelar lembaga survei yang ditunjuk partai.
BACA JUGA:Ayu Klaim Didukung Prabowo, Sofwan : Gerindra Belum Keluarkan Rekom
SOSOK SUHENDRIK SEMAKIN FAMILIAR
Sementara itu, salah satu warga RW 01 Kemakmuran, Cucum, menyoroti sosok Suhendrik yang akhir-akhir ini jadi perbincangan publik. Ia mengatakan pada beberapa bulan terakhir ini sosok Suhendrik menyita perhatian publik.
Cucum mencontohkan ketika dirinya bertemu teman-temannya alumni SPG (Sekolah Pendidikan Guru). Pada pertemuan tersebut, kata dia, nama Suhendrik menjadi perbincangan sebagai kandidat yang akan maju pada Pilkada Kota Cirebon.
Tak hanya itu, pada beberapa pertemuan lainnya, Cucum mengatakan Suhendrik juga kembali menjadi perbincangan. “Dari sebelumnya tidak kenal, sekarang menjadi kenal karena nama Suhendrik sering disebut sebut. Walaupun belum pernah ketemu langsung,” ucapnya.
BACA JUGA:Dishub Kota Cirebon Langsung Turun Perbaiki PJU di Pronggol
BERHARAP BIAYA PENDIDIKAN TERJANGKAU
Selain menyampaikan pilihan untuk calon walikota mendatang, warga juga menyampaikan beragam keluhan terkait dengan permasalahan yang tengah mereka alami. Data yang direkam tim Pemilu Awal, masalah terbanyak yang disampaikan adalah terkait jalan rusak (26,28 persen), bansos (11,68 persen), banjir (10, 22 persen), infrastruktur (8,76 persen), dan pendidikan (8,03 persen).
Salah seorang warga RW 01 Kemakmuran, Intan Megawati menuturkan bahwa sebagai orang tua, ia berharap agar biaya pendidikan semakin terjangkau. Pasalnya, saat ini menurutnya biaya pendidikan sudah semakin melambung tinggi dan tidak terjangkau oleh kalangan bawah.
“Kalau bisa sih untuk biaya pendidikan semakin terjangkau. Kemarin katanya untuk masuk SMP minimal harus ada Rp6 juta. Sementara SMA Rp8 juta sampai Rp10 juta. Jadi semakin tidak terjangkau oleh kita yang kalangan bawah,” katanya.
BACA JUGA:RI Desak Israel Mengakhiri Pendudukan Ilegal di Palestina
Selain itu, dirinya juga berharap pemerintah untuk lebih memperhatikan sektor UMKM. Misalnya dengan memberikan modal usaha yang mudah namun tidak memberatkan dari sisi bunga. “Walaupun sekarang sudah banyak yang memberikan permodalan, tetapi bunganya menurut saya masih besar. Jadi, kepada calon walikota, berharap agar program untuk UMKM semakin digencarkan. Terutama untuk ibu-ibu," ungkapnya.
Sementara itu, warga lainnya, Didi, berharap ada perhatian pemerintah untuk Kampung Kemakmuran, terutama terkait dengan Penerangan Jalan Umum (PJU). Pasalnya, di banyak titik di kawasan tersebut masih minim PJU. “Lampu-lampu penerangan jalan juga masih minim. Kalau malam banyak lokasi yang masih gelap. Harap diperhatikan," ucapnya. (azs/abd/awr)